GAZA- Hamas, Israel, dan Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah menyepakati jeda kemanusiaan di Jalur Gaza. Hamas akan membebaskan puluhan sandera perempuan dan anak-anak yang ditukar dengan 5 hari penghentian pertempuran.
Surat kabar The Washington Post, mengutip beberapa sumber yang mengetahui perkembangan negosiasi ini, melaporkan pembebasan sandera akan dilakukan Hamas dalam beberapa hari mendatang.
Baca juga: Viral, Tentara Teroris Israel Injak Bendera Arab Saudi
Meski demikian, sumber lain mengatakan kesepakatan tersebut masih bersifat tentatif, bisa berubah pada menit-menit terakhir.
Disebutkan dalam kesepakatan setebal 6 halaman itu, semua pihak akan menghentikan operasi pertempuran setidaknya selama 5 hari, sementara 50 atau lebih sandera dibebaskan secara berkelompok setiap 24 jam.
Jeda kemanusiaan ini juga bertujuan memberi kesempatan masuknya bantuan dalam jumlah besar ke Gaza.
Washington Post juga menyebutkan, garis besar kesepakatan itu dibuat dalam perundingan yang berlangsung selama beberapa pekan di Qatar.
Baca juga: Putin Kasih 2 Syarat untuk Gencatan Senjata, Ukraina Langsung Tegas Menolak
Nah, Surat Kabar Israel Ungkap Bukan Hamas yang Tembaki Penonton Konser tapi Helikopter Militer
Sementara itu Netanyahu mengatakan belum ada kesepakatan yang dicapai. Dia menyebut ada banyak rumor beredar soal sandera.
"Saya ingin memperjelas, sampai saat ini, belum ada kesepakatan. Tapi saya ingin menjanjikan, jika ada sesuatu yang ingin disampaikan, kami akan melaporkannya kepada Anda," kata Netanyahu, dalam keterangannya Sabtu malam.
Baca juga: DK PBB Putuskan Gencatan Senjata, Hamas Menyambut Baik
Hamas Siapkan Perang Panjang, Ingatkan Hengkangnya Israel dari Gaza pada 2005
Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan, belum ada kesepakatan gencatan senjata sementara yang dicapai antara Hamas dan Israel. Dia menegaskan AS akan terus berupaya mewujudkannya.ne
Editor : Redaksi