Polisi Israel: Penonton Konser Supernova Ditembaki Tentara Israel Sendiri, 364 Tewas

realita.co
Roket-roket meluncur (dalam lingkaran merah) ke arah kerumunan konser Supernova. Ternyata, roket-roket itu berasal dari tentara Israel sendiri. Foto: BBC

YERUSALEM- Hasil investigas polisi Israel mempertegas kesaksian yang berkembang selama ini bahwa tentara Israel (IDF) menembaki warga sipil Israel peserta konser musik Supernova pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Dalam peristiwa itu, sebanyak 364 orang tewas — lebih banyak dari informasi sebelumnya yang menyebut 260 orang.

Baca juga: Di Tengah Gencarnya Vaksinasi Polio, Teroris Israel Bantai 48 Warga Palestina

Penembakan IDF itu terjadi saat sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, melakukan serangan mengagetkan sekaligus mempermalukan Israel — yang diklaim memiliki pasukan militer terkuat nomor 4 di dunia.

Sebelumnya, pejuang Hamas dituding sebagai pembunuh ratusan peserta konser Supernova. Namun, kesaksian penonton melihat bahwa militer Israel yang memberondong warga sipil sebangsanya itu.

Media Israel, Haaretz, edisi 18 November 2023 melaporkan, investigasi polisi itu juga menilai bahwa Hamas sebenarnya tidak tahu bahwa ada konser Supernova di gurun pasir yang berjarak 5 km dari pagar pembatas Gaza-Israel itu.

Investigasi menunjukkan, sasaran Hamas bukanlah konser musik itu, melainkan kawasan pendudukan ilegal Kibbutz Reim dan kibbutz lainnya. (Kibbutz adalah tempat permukiman kolektif dengan sistem kepemilikan bersama ala Israel).

Disebutkan, pejuang Hamas mengetahui adanya konser Supernova secara real time, saat mereka memasuki wilayah yang dikuasai Israel. Ketika mengetahui ada massa yang berkumpul dalam jumlah besar, mereka baru ke sana.

Kesimpulan ini diperkuat dengan temuan bahwa  pasukan Hamas tiba di lokasi konser musik bukan datang dari arah pagar tembok perbatasan Gaza-Israel, melainkan dari arah Jalan 232 atau dari dalam kawasan yang dikuasai Israel secara ilegal.

Selain itu, menurut sumber kepolisian, pesta musik tersebut rencananya digelar pada hari Kamis dan Jumat, dan pada Selasa malam di minggu yang sama.

Baca juga: Viral, Tentara Teroris Israel Injak Bendera Arab Saudi

Pihak militer menyetujui penyelenggara acara musik untuk mengadakannya juga pada hari Sabtu (7/10), setelah ada permintaan dari pihak kepolisian.  Perubahan di menit-menit terakhir ini memperkuat penilaian bahwa milisi Hamas tidak mengetahui adanya konser tersebut sebelumnya.

Investigasi juga menunjukkan, helikopter militer (IDF) yang datang kemudian dari markasnya dan coba menembaki pasukan pejuang Palestina itu juga mengenai sejumlah peserta festival musik yang sebenarnya datang untuk bergembira, bernyanyi, dan berjoget.

Menurut polisi, sebanyak 364 orang tewas dalam festival musik itu.

Media Israel lainnya, Ynet, pada 15 Oktober lalu, melaporkan helikopter tempur Israel yang menembaki warga sipil Israel peserta konser Supernova adalah Apache, sebuah heli serbu canggih seharga Rp 500 miliar/unit.

Baca juga: Biden: Netanyahu Perpanjang Perang demi Keuntungan Politik

Dalam video yang dilansir, tampak Apache menembaki mobil-mobil yang bergerak melarikan ini. Pilot Apache yang kebingungan atas apa yang terjadi, menembak membabi buta ke arah bawah karena tak bisa membedakan pejuang Hamas dan penonton konser.

Tembakan Apache membuat banyak mobil terbakar dengan penumpang sipil terpanggang di dalamnya. Perlu waktu berminggu-minggu untuk mengumpulkan bangkai-bangkai mobil yang hangus dan rusak akibat tembakan Apache IDF itu.

"Kami memperkirakan sekitar 4.400 orang hadir pada acara musik tersebut, sebagian besar dari mereka berhasil melarikan diri menyusul keputusan untuk membubarkan acara yang dibuat empat menit setelah adanya serangan roket," kata seorang perwira polisi senior.

Analisis polisi menunjukkan banyak peserta pesta yang berhasil melarikan diri setelah pesta dihentikan setengah jam sebelum terdengar suara tembakan.Hasil investigasi lainnya juga menunjukkan bahwa tidak ada bukti peserta konser menjadi korban pemerkosaan — seperti yang dituduhkan pro-Israel kepada pejuang Hamas sebelumnya.dem

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru