MADIUN (Realita) - Program studi doktoral Wali Kota Madiun, Maidi telah paripurna. Itu bersamaan wisuda yang digelar di Gedung Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Tangerang Selatan, Selasa (28/11/2023). Dari ribuan wisudawan, orang nomor satu di Kota Pendekar ditetapkan sebagai wisudawan kehormatan.
Tak hanya itu, Maidi juga menjadi wisudawan program studi doktoral pertama perguruan tinggi negeri Universitas Terbuka (UT).
Baca juga: MAKI: Integritas Anti Korupsi Maidi Tidak Perlu Diragukan Lagi
‘’Ketika saya menemui kesulitan dalam mengambil sebuah kebijakan, guru-guru besar di tempat kuliah kadang kala menjadi rekan diskusi. Setiap kesulitan dapat dicarikan solusi demi membawa kesejahteraan warga Kota Madiun. Itu lah kenapa saya kuliah di UT,’’ kata Maidi.
Wisudawan kehormatan yang disematkan terhadapnya bukan tanpa alasan. Pihak UT menilai Maidi merupakan sosok pembelajar tangguh yang mampu mengelola waktu antara kuliah, pekerjaan sebagai kepala daerah, keluarga dan kehidupan sosialnya.
‘’Saya orang pemerintahan dan UT juga mendukung program pemerintah. Selama konsultasi tidak mengenal waktu dan biaya. Saya kuliah satu semester hanya sekitar Rp 12 juta,’’ ungkap mantan Sekda Kota Madiun itu.
Sebelumnya, Maidi resmi dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan gelar doktor administrasi publik pasca sidang terbuka di Gedung UTCC, Tangerang Selatan pada 21 November lalu. Maidi lulus dengan tugas akhir program doktor (TAPD) berjudul Model Evaluasi Kebijakan Smart City dan Kota Madiun sebagai studi kasusnya.
‘’Selama saya mengikuti pendidikan pada program doktor di UT, banyak pengetahuan yang saya dapatkan. Mulai dari proses awal, administrasi, ujian masuk, matrikulasi, perkuliahan, serta ujian tertutup maupun terbuka,’’ sebutnya
Baca juga: Ratusan Ojol Gruduk Rumah Bacawali Madiun Maidi, Ada Apa?
Menurut Maidi, konsultasi serta diskusi dengan guru besar atau ahli menjadi pengalaman berharga yang diperolehnya. Tidak hanya untuk pribadi, melainkan juga untuk kesejahteraan masyarakat yang dipimpinnya. Hasil konsultasi dari para ahli mampu membawa solusi penyelesaian suatu persoalan yang terjadi di Kota Madiun.
‘’Konsultan itu mahal. Tapi di sini (UT, red), sering bertemu dengan profesor dan doktor untuk mencari penyelesaian dalam suatu persoalan. Para ilmuan selalu mendampingi saya selama tiga tahun,’’ bebernya.
Maidi menyatakan, ilmu yang diperolehnya selama menjalani kuliah bukan tanpa hasil. Menurut dia, Kota Madiun saat ini dengan 322 penghargaan menjadi salah satu bukti nyata. Selain itu, pertumbuhan ekonomi, penurunan angka pengangguran, penurunan prevalensi stunting juga berkat studinya.
Baca juga: Cawali Madiun Maidi Komitmen Majukan UMKM
‘’Dengan studi ini saya bisa mengantar Kota Madiun yang semula disingkiri kini disinggahi,’’ jelasnya.
Dia menambahkan, ilmu pengetahuan sudah seyogianya harus terus di-upgrade. Apalagi bagi seorang pemimpin. Baginya, ilmu pengetahuan dan pengalaman menjadi modal penting dalam menjalankan peran sebagai kepala daerah.
‘’Khususnya pengalaman. Pengalaman itu mahal dan tidak bisa dibeli dan pengalaman itu harus dilakukan oleh diri sendiri. Semangat ini akan saya bawa untuk kesejahteraan warga Kota Madiun,’’ pungkasnya.adv
Editor : Redaksi