MALANG (Realita)- PT PLN (Persero) tidak hanya berkomitmen dalam penyediaan listrik andal untuk kebutuhan pelanggan, tetapi juga mewujudkan kepeduliannya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat yang saat ini menjadi perhatian pemerintah, yaitu pencegahan stunting dan meningkatkan gizi anak
Melalui gugus tugas Srikandi yang merupakan pegawai perempuan PLN, Srikandi Movement yang selaras dengan program transformasi PLN diwujudkan dengan penyelenggaraan edukasi peningkatan gizi untuk tumbuh kembang anak sebagai upaya mencegah terjadinya stunting. Ikut ambil bagian dalam menyukseskan program pemerintah, General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UITJBM), Amiruddin menyebutkan Srikandi Movement dilaksanakan bersamaan pada dua lokasi Unit Pelaksana Transmisi (UPT).
Baca juga: Dukung Pencegahan Stunting, PLN Berdayakan Peternak Ayam Petelur di Kabupaten Malang
“Srikandi Movement berlangsung lancar dengan antusiasme peserta yang tinggi pada 2 lokasi UPT, Gresik dan Malang pada Jumat (15/12). Kegiatan ini sebagai wujud nyata komitmen PLN tidak hanya menyediakan listrik andal, juga ikut berkontribusi dalam pencegahan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak di Indonesia melalui program TJSL yang menyentuh langsung aspek kehidupan masyarakat”, ungkap Amiruddin.
Lebih lanjut Amiruddin juga menambahkan, Srikandi Movement yang diadakan untuk langkah pencegahan stunting dan gizi anak ini sebagai bagian TJSL yang menyasar kesehatan masyarakat di sekitar wilayah kerja. “Penyaluran program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) diberikan kepada kurang lebih 200 penerima manfaat pada masing-masing lokasi berupa paket peduli gizi seimbang”, terangnya.
Baca juga: Tekan Angka Stunting, TP PKK Sumenep Gelar Sekolah Orang Tua Hebat
Disampaikan oleh Ketua Srikandi PLN UIT JBM, selaku Manajer UPT Malang, Henny Ika Septyani, pelaksanaan Srikandi Movement diwujudkan dengan penyaluran paket gizi seimbang untuk ibu yang memiliki anak serta menghadirkan pakar tumbuh kembang anak sebagai narasumber.
“Narasumber yang dihadirkan dapat memberi edukasi untuk ibu-ibu mengenai tumbuh kembang anak, bagaimana menjaga dan membantu tumbuh kembang anak bahkan sejak dalam kandungan, dan informasi yang dibutuhkan atau pertanyaan dapat langsung mendapat jawaban dari ahlinya. Hal seperti ini tentu juga menjadi perhatian PLN sebagai upaya menyukseskan program pemerintah menekan angka stunting untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera”, terang Henny.
Baca juga: Srikandi PLN, Peran Aktif Keterlibatan Perempuan dalam Produktivitas Kinerja Perusahaan
Apresiasi positif disampaikan Melani D. Astuti, Lurah Candirenggo, Malang, yang mengucapkan terimakasih untuk menyediakan kesempatan untuk mengumpulkan warga yang memiliki bayi hingga balita untuk menyampaikan edukasi perkembangan tumbuh kembang anak. “Terima kasih untuk PLN, sehingga sebagai perangkat Desa dan tenaga kesehatan dapat berinteraksi lebih intens mengedukasi Ibu-Ibu pada Desa yang hadir kali ini, sebagai langkah pencegahan terjadinya stunting pada anak”, tuturnya.
Hal serupa juga disampaikan Kepala Desa Suci, Gresik, Ahmad Rizal, “Terima kasih untuk PLN yang telah menyalurkan kepada penerima manfaat yang teridentifikasi stunting dan gizi kurang, dalam kesempatan yang sama, juga dapat kembali mengingatkan kepada ibu-ibu untuk rutin membawa anak-anak balita (bayi dibawah lima tahun) ke posyandu dan memperhatikan tumbuh kembang anak-anak melalui buku KIA dan tidak luput dari pengawasan bidan pendamping dari desa. Selain itu, juga orang tua diminta untuk memantau penggunaan gadget pada anak yang juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak”, papar Ahmad dalam ungkapan terima kasihnya pada PLN.pln
Editor : Redaksi