Resmikan Huntara Tanah Gerak Ponorogo, Gubernur Jatim Harap Jadi Desa Wisata

realita.co
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko memberi bantuan kompor gas gratis. Foto: Humas

PONOROGO (Realita)- Ratusan warga Dusun Sumber Desa Tumpuk Kecamatan Sawoo yang rumahnya tak lagi bisa dihuni lantaran terdampak tanah gerak Maret 2023 lalu, kini bisa hidup tenang kembali. 

Ini setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) rampung membangun Hunian Sementara (Huntara) di lahan seluas 0,88 ha di Lungur Jati Desa Tumpuk milik Perhutani KPH Lawu Ds.

Baca juga: 3,5 Tahun Rilis Pimpin Ponorogo, Ini Capaian UHC Bumi Reog

Peresmian 42 unit Huntara senilai Rp 1,8 miliar yang dikerjakan sejak Desember 2023 itu, dilakukan langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansah didampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoki, Rabu (1701/2024).

Gubernur Jatim Khofifah mengaku, ada 56 Huntara di Kabupaten Ponorogo yang diresmikan awal tahun ini, akibat dampak bencana ranah gerak. Yakni, 42 unit Huntara di Desa Tumpuk Kecamatan Sawio dan 14 unit Huntara di Desa Bekiring Kecamatan Pulung. 

Baca juga: 3,5 Tahun Pimpin Ponorogo, Ini Capaian Rilis

“ Tentu kami berharap ini (Huntara) bisa menjdi tempat hunian yang aman dan nyaman bagi mereka,” ujarnya. 

Khofifah menambahkan, kendati Huntara berada jauh dari lokasi ladang warga, namun lantaran didukung pemandangan yang bagus, lokasi permukiman 42 KK Desa Tumpuk ini bisa dijadikan objek wisata, sehingga masyarakat disini bisa terdongkrak perekonomianya dari sektor pariwisata. 

Baca juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas

“View nya bagus, apa dimungkinkan disini dijadikan desa wisata, kita ini provinsi terbanyak pengembangan desa wisatanya secara nasional. Bahkan 2023 kemarin salah satu desa di Mojokerto itu dinobatkan menjadi desa wisata terbaik nasional,” pungkasnya.znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru