SAMPANG(Realita)-Sampang merupakan daerah dengan mayoritas penduduk yang menggantungkan hidup dipertanian. Sayang, proses pengolahan dan pemanfaatkan hasil tani di Kabupaten Sampang ini belum dilakukan secara modern.
Padahal, potensi pertanian di daerah Sampang, Madura ini sangat besar. Kondisi inilah yang memunculkan niat H. Agus Widji untuk mengubah pola fikir masyarakat Sampang menjadi lebih maju. Tak hanya dengan omongan belaka, Sosok Agus Widji ingin merubah pola fikir dan pola kerja anak-anak muda Sampang lebih modern.
Baca juga: Gelar Madura Food Festival di Kya-kya, Wali Kota: Ini Mempererat Tali Persaudaraan
Secara bertahap, Agus Widji mengumpulkan anak-anak muda yang biasa disebut milenial. Mereka diberi wawasan dan ketrampilan untuk memanfaatkan hasil pertanian di Sampang.
"Saya melihat di Sampang potensi pertanian sangat besar. Ibaratnya, mutiara yang belum dirawat. Inilah yang memotivasi saya untuk mengumpulkan milenial supaya berfikir maju," ucap Widji.
Baca juga: TNI AL dan BKKBN Galakkan Program Keluarga Keren Bebas Stunting di Madura
Pensiunan Dinas Pertanian ini mengungkapkan, saat ini banyak milenial kecamatan di daerah Sampang telah bergabung. Mereka tertarik untuk memanfaatkan hasil tani untuk lebih produktif dan dipasarkan secara modern. Fakta ini membuat Widji senang, untuk membuat daerah maju membutuhkan semangat anak-anak muda lebih kuat.
Menurut dia, potensi-potensi yang akan dikerjakan dalam pengembangan hasil alam adalah pertanian, peternakan, perikanan, dan pariwisata. "Kami sudah mengembangkan pertanian seperti bawang merah, jahe. Pengembangan perikanan juga ada, budidaya lobster air tawar, begitu juga pariwisata," aku Widji.
Baca juga: YPBLBN Kota Batu Akan Akomodir Seni Budaya yang Belum Miliki Ijin dan SIUP
Widji yakin, apa yang dilakukan bersama milenial ini akan membuahkan hasil. Karena banyak hasil-hasil lokal Sampang yang dilirik di daerah Jawa. "Sapi lokal Sampang yang kami kelola banyak yang berminat. Kita sudah kirim banyak ke Jawa," paparnya.
Apalagi, lanjut dia, saat ini kebutuhan akan sapi sangat besar. Sapi tersebut akan dipergunakan untuk qurban, jadi banyak masyarakat yang tertarik dengan sapi-sapi yang dimiliki komunitas milenial Sampang bentukan Agus Widji. "Ada 40 sapi lebih yang kita budidaya, sekarang tinggal 30 ekor. Masyarakat banyak yang senang dengan hasil budidaya sapi ini. Kami berharap kesadaran milenial semakin tinggi untuk memanfaatkan hasil alam," tuturnya.(arif)
Editor : Arif Ardliyanto