Kunjungan Konjen China Xu Yong di MAJT Bahas Lanjutan Kerjasama

realita.co

SEMARANG (Realita) - Pelaksana Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (PP MAJT) menawarkan kerja sama lebih luas dengan pemerintah China, yang berjalan sejak 2011, sebagai realisasi atas kunjungan Dubes China Zhang Qiyue ke MAJT, pada 2009. Penawaran tersebut dikemukakan Penasihat MAJT, Drs KH Ali Mufiz, MPA, saat menerima kunjungan Konsul Jenderal China Xu Yong, di ruang rapat MAJT, Rabu (20/3/2024),

“MAJT mengusulkan agar kerja sama ke depan diperluas, tidak sebatas pengiriman mahasiswa MAJT menempuh studi S2 di China, tetapi dapat diperluas menjangkau transfer teknologi agricultura, pendidikan dan gotong royong,” usul Drs KH Ali Mufiz, MPA, mantan ketua PP MAJT, kepada Xu Yong.

Baca juga: Unilever Indonesia Gelar Gerakan Masjid Bersih di Masjid Agung Jawa Tengah

Kunjungan Xu Yong diterima hangat oleh jajaran PP MAJT sebagai sahabat karib, diantaranya Wakil Ketua KH Hanief Ismail, Lc, Prof Dr Ir Edi Noersasongko M.Kom, Sekretaris Drs KH Muhyiddin, MAg, Wakil Sekretaris Prof Dr KH Nur Khoirin, Bendahara Dr KH Nur Hadi, MSi Akt, Kordinator Bidang Humas H Isdiyanto, SIP dan Dr Guruh Fajar Sidik, M.Kom.

Perluasan kerja sama yang diusulkan mantan Gubernur Jawa Tengah ini, menyangkut agricultura yang kini sedang dikembangkan MAJT, membuka kesempatan pemuda China belajar menghafal Al-Qur’an di pesantren Tahfidz Al-Qur’an MAJT-Baznas Jawa Tengah, juga kerja sama lintas budaya.

Ali Mufiz juga mengusulkan urgensinya pemerintah China mengundang para ulama MAJT, berkaitan isu sensitif perihal isu toleransi di China, khususnya menyangkut perlakuan terhadap penduduk muslim yang disebarluaskan media massa.

Baca juga: Para Kiai, Santri dan Masyarakat Gemakan Salawat di PPFF

“Kami merasa perlu untuk menyaksikan langsung keadaan tersebut di China, agar memiliki gambaran yang konkrit. Bila hal itu ternyata sekadar isu negatif, maka kami bisa menyampaikan counter atas isu tersebut,” paparnya.

Konjen Xu Yong menyambut baik atas berbagai usulan dari PP MAJT dalam kerangka perluasan kerja sama, sembari menegaskan semua usulan penting dan akan disampaikan ke instansi terkait yang memiliki otoritas.

Baca juga: MAJT Dicanangkan Ditata Ulang Dalam FGD Rebranding MAJT 2023

Meski begitu, Xu Yong menegaskan, isu toleransi yang dihembuskan media massa, sebagai hal yang tidak benar, karena pemerintah China memberi kebebasan, sangat toleran serta melindungi semua rakyat, termasuk masyarakat muslim.

Ditegaskan pula, kerja sama China dengan RI, termasuk di Provinsi Jawa Tengah sudah terjalin sangat lama, sejak muhibah Panglima Cheng Ho, tahun 1600, yang antara lain singgah di Kota Semarang. Pemerintah China berhasrat kerja sama tersebut harus terus ditingkatkan dan dikembangkan, termasuk di lini ekonomi.
China jug melihat Indonesia merupakan negara sahabat, terbukti pernah dalam 1 tahun, Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden China, empat kali. Hal tersebut bukti kedua negara memiliki kesamaan kepentingan. Salah satu yang sudah diwujudkan yakni pembangunan KA Cepat Jakarta-Bandung dan pengembangan kawasan industri yang diantaranya di Kabupoaten, Batang, Jawa Tengah.
Tentang MAJT, banyak hal positif yang dimiliki MAJT sebagai masjid bereputasi internasional, karap dikunjungi delegasi Asia, Timur Tengah dan Eropa. Dalam pandangan Xu Yong, MAJT semakin maju termasuk sebagai destinasi wisata dan pelopor toleransi.

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru