LEBARAN 1445 hijriah sudah di depan mata. Tinggal beberapa hari saja Hari Kemenangan itu pun tiba. Lebaran ini bukan hanya hari besarnya umat muslim. Tetapi juga seluruh masyarakat. Bagaimana tidak mereka yang tidak merayakan Idul Fitri pun juga libur.
Libur lebaran kali ini juga cukup panjang. Kalau ditambah dengan libur akhir pekan, ada sepuluh hari. Waktu yang cukup panjang untuk rehat dari rutinitas yang dikerjakan. Tak heran, setiap daerah berlomba menyiapkan daerahnya masing-masing untuk menyambut para pemudik dan wisatawan. Tak terkecuali Kota Madiun, kota kita tercinta.
Baca juga: MAKI: Integritas Anti Korupsi Maidi Tidak Perlu Diragukan Lagi
Libur lebaran bisa kemana saja. Tetapi kalau saya pilih di Kota Madiun aja. Ada banyak hal yang bisa menjadi alasan untuk tidak beranjak ke daerah lain. Bahkan sebaliknya, banyak wisatawan dari daerah lain yang ke kota kita. Maklum, kota ini sudah jauh berbeda dari beberapa tahun sebelumnya. Banyak video tentang Kota Madiun lima sampai sepuluh tahun yang lalu di internet.
Bahkan, ada yang membandingkan Jalan Pahlawan sekarang dengan yang sepuluh tahun lalu. Terlihat jauh sekali perbedaannya. Bagai bumi dan langit. Padahal itu lokasi yang sama.
Jalan Pahlawan sepuluh tahun yang lalu terlihat masih gelap. Meski banyak kendaraan, tetapi jalannya terlihat gelap. Mungkin juga efek kamera yang belum secanggih sekarang.
Terlepas dari itu, memang sudah ada banyak perubahan. Diaku atau tidak, kota kita sudah banyak perubahan. Jalan Pahlawan yang dulu hanya sekedar dilintasi pengendara, kini sudah menjadi lokasi tujuan. Kota kita dulu disingkiri sekarang disinggahi. Dulu dijauhi sekarang dikerumuni. Saya yakin liburan lebaran kali ini, kota kita akan dibanjiri manusia. Jalan Pahlawan yang sekarang familier dengan Pahlawan Street Center (PSC) akan menjadi pusatnya. Dulu jalan jantung kota itu banjir air. Sekarang banjir wisatawan.
Ada banyak pilihan wisata. Di PSC ada wisata enam negara tanpa visa. Ada Pahlawan Religi Center (PRC) dengan wisata 3M-nya. Makkah, Madinah, Madiun. Ada Pahlawan Business Center (PBC) dengan berbagai kegiatannya. Merapat sedikit ke barat, di Alun-alun Kota Madiun juga sayang untuk dilewatkan. Selain kuliner-kulinernya, di Alun-alun juga ada IKM, Ibu Kota Madiun. Ya, ada miniatur monumen nasional (monas) di lapangan besar kebanggaan kita itu. Selain itu, juga ada wahana-wahana permainan anak-anaknya.
Baca juga: Ratusan Ojol Gruduk Rumah Bacawali Madiun Maidi, Ada Apa?
Kalau tak ingin di tengah kota, ada banyak di kelurahan-kelurahan. Kota Madiun punya lapak UMKM di tiap kelurahan. Total ada 27 lapak. Di tiap lapak ada kuliner khasnya. Seperti di lapak Obor Kelurahan Oro-oro Ombo dengan jenang dan satenya. Di Lapak Bumi Semendung Kelurahan Klegen dengan pipes kopyornya. Di Lapak Joglo Palereman Kelurahan Kelun dengan beraneka pilihan kuliner dengan fasilitas kolam pancingnya. Di Lapak Kampir Kelurahan Kanigoro juga menyajikan beragam kulinernya. Begitu juga di Lapak Taman Sriti Kelurahan Nambangan Lor, Lapak Kelurahan Sukosari, Lapak Kelurahan Demangan, Lapak Simander Kelurahan Pandean, Lapak Sedayu Kelurahan Winongo, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Saya pastikan tidak akan kecewa kalau ke Kota Madiun. Selain banyak pilihan tempat-tempat menarik itu, kita juga sudah menyiapkan beragam kegiatan menarik. Bukan hanya dalam rangka libur lebaran ini. Tetapi hingga akhir April nanti. Ada Madiun City Festival. Di PSC nanti selain ada ikon-ikon menarik dari berbagai negara, juga akan kita hadirkan hiburan musik. Nanti juga ada gema takbir akbar di PRC. Ini dibuka umum. Masyarakat boleh turut serta. Ayo kita ramaikan kota kita yang sudah bagus ini. Orang luar saja bangga dan banyak yang memuji akan kota kita, harusnya kita bisa lebih bangga dari mereka.
Madiun City Festival ini memang bukan hanya untuk menyambut lebaran. Tetapi juga untuk meramaikan Kota Madiun selama April ini. Ada banyak kegiatan yang menarik. Selain festival musik akustik tadi, juga ada festival kebaya. Rencananya, nanti akan memecahkan rekor MURI. Perayaan busana kebaya dengan catwalk terpanjang. Itu sekaligus untuk memperingati Hari Kartini. Nanti juga ada parade senja. Kalau ini sudah agenda rutin. Kebetulan jadwalnya di April. Kemudian juga ada Jalan Santai di tiga kecamatan. Event ini akan digelar secara bergantian. Targetnya ada 10 ribu peserta di tiap gelaran. Hadiah utamanya umrah.
Baca juga: Cawali Madiun Maidi Komitmen Majukan UMKM
Kegiatan ini memang untuk menyenangkan masyarakat. Kota kita juga kota yang religius. Karenanya, kegiatan bernuansa religi juga tak luput kita hadirkan. Ada Madiun Bersholawat bersama Habib Syech Abdul Qodir Assegaf. Rencananya di Stadion Wilis. Ada juga kegiatan yang bekerja sama dengan televisi nasional. Yakni, Karnaval SCTV. Yang ini di Alun-alun. Ada banyak artis tentunya. Untuk kegiatannya, ada senam massal, bazar UMKM, jalan sehat, kirab budaya, juga kompetisi-kompetisi. Seperti dance dan lomba mewarnai. Seru pokoknya.
Terakhir ada kirab budaya. Ini di penghujung bulan. Tepatnya di tanggal 28 April. Kirab budaya ini pastinya juga akan seru. Ada pasukan berkuda, kereta kencana, drumband, komunitas Harley dan mobil VW. Malamnya, ada festival barongsai dan wayang kulit. Kirab budaya ini dimulai dari Balai Kota hingga di Jalan Merpati. Ya, ini memang sekaligus untuk menandai masa akhir jabatan saya periode 2019-2024.
Jabatan saya berakhir tepat di 29 April nanti. Biarpun begitu, tenang saja. Saya pergi untuk kembali lagi. Selamat berhari raya Idul Fitri 1445 Hijriah masyarakat Kota Madiun yang merayakan. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir batin.
Penulis adalah Wali Kota Madiun, Dr. Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd
Editor : Redaksi