JAKARTA (Realita).Isu penghapusan Pertalite, Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi mencuat kembali menjadi sorotan.
Kabar tersebut memicu perhatian setelah salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pengumben, Jakarta Barat, diketahui telah menghentikan penjualan Pertalite.
Baca juga: PGN Subholding Gas Pertamina Tekankan Aspek HSSE
Kini, Produk Pertalite digantikan oleh Pertamax Green 95 dengan harga Rp13.900 per liter.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, kajian yang dinamakan 'Program Langit Biru' itu masih tahap internal dan belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Sebetulnya, usulan untuk mengganti BBM Pertalite ke Pertamax green sudah dilakukan Pertamina sejak tahun lalu.
Kajian tersebut menurut Nicke, dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik, karena bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi tentu akan semakin ramah lingkungan.
Baca juga: Pertagas Niaga Prioritaskan Upaya Penuhi Kebutuhan LNG PLTG Sambera
Sedangkan di tempat lain, Corporate Secretary Pertamina, Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, Pertamina tetap berkomitmen melakukan penyaluran BBM pertalite sebagaimana yang telah ditetapkan dan ditugaskan oleh pemerintah.
"Keputusan menghapus atau tidak menyalurkan pertalite merupakan wewenang pemerintah," ujar Irto dikutip dari Disway Jumat 26 April 2024.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini Pertamina Patra Niaga terus mendorong penambahan outlet atau SPBU yang menjual pertamax green 95 karena adanya peningkatan permintaan oleh konsumen.
Baca juga: PGN Teken MoU dengan PT Kawasan Industri Makassar
Sehingga kata Irto, saat ini di Jabodetabek dan Jawa Timur sudah ada 65 SPBU yang menjual pertamax green 95.
"Pengembangan outlet Pertamax green 95 merupakan program Pertamina Patra Niaga untuk mendukung program dekarbonisasi Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) melalui penyediaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan," paparnya lagi.BS
Editor : Redaksi