Presiden China Xi Jinping Akui Negara Palestina dan Tuntut Keadilan

realita.co
Presiden China Xi Jinping menyerukan prinsip keadilan atas warga Palestina, saat menerima kunjungan delegasi negara-negara Arab, Jumat (31/5/2024).  Foto:Timesofisrael

BEIJING- Presiden China Xi Jinping menyerukan prinsip keadilan atas warga Palestina, saat menerima kunjungan delegasi negara-negara Arab, Jumat (31/5/2024). 

Xi menyampaikan hal itu pada acara pembukaan yang mempertemukan Beijing dengan 22 delegasi pemimpin negara-negara Arab.

Baca juga: Presiden China Marahi PM Kanada karena Bocorkan Isi Pembicaraan ke Publik

"Sejak Oktober lalu, konflik Palestina-Israel meningkat drastis dan menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi masyarakat. Perang tidak boleh berlanjut tanpa batas waktu. Keadilan tidak boleh hilang selamanya," ungkap Xi seperti dikutip CNN, Kamis (30/5).

Presiden Negeri Tirai Bambu itu juga mengecam "penderitaan luar biasa" yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.

Xi menegaskan niat negaranya untuk mendorong pembentukan negara Palestina yang merdeka.

Sebagai negara yang tengah menjalin hubungan dekat dengan negara-negara Arab, China memposisikan diri sejalan dengan tujuan mereka. Terlebih dalam hal mendukung kemerdekaan Palestina dan gencatan senjata segera.

"Di dunia yang bergejolak ini, hubungan damai muncul dari rasa saling menghormati, dan keamanan abadi dibangun atas dasar keadilan dan keadilan," ujar Xi.

Sikap China terhadap negara-negara Arab membuat Amerika Serikat sebagai rivalnya kerap panas.

Baca juga: Selamat Terpilih Kembali Kaisar Xi

Namun, pihak Beijing mengklaim dengan sengaja menggunakan momen ini untuk menyerang Washington yang secara tak langsung membingkai AS sebagai negara penguasa kejam.

Xi juga mengungkapkan keinginannya untuk bisa membentuk era baru dalam hubungan China-Arab. Dia berharap bahwa hubungan tersebut dapat menciptakan 'perdamaian dan stabilitas dunia.'

Menteri Luar Negeri China Wang Yi juga mengatakan pertemuan tersebut menjadi "seruan terkuat untuk mendukung tegas rakyat Palestina dalam memulihkan hak-hak nasional mereka yang salah."

Sebelumnya, Beijing juga sempat menjadi tuan rumah bagi perwakilan Fatah dan Hamas untuk membicarakan lebih lanjut soal masa depan Palestina.

Baca juga: Telpon-telponan, Joe Biden dan Xi Jinping Capai Kesepakatan

WNI Jalani Operasi Jantung Terbuka di Saudi saat Ibadah Haji
Intel Israel Shin Bet Ogah Bantu 'Bungkam' Pedemo Anti-Netanyahu
Menurut direktur program China di Stimson Center, Yum Sun, China disebut turut menunjukkan diri sebagai negara yang ingin menjadi penengah dari berbagai permasalahan di Timur Tengah.

"Tiongkok telah memilih untuk memihak Palestina dan negara-negara Arab. Pilihan ini disengaja karena menunjukkan keinginan untuk menyelaraskan diri dengan negara-negara Arab dan negara-negara Selatan. Namun Tiongkok tidak menciptakan krisis tersebut. Itu hanya memanfaatkannya," ungkap Yum.

Sejauh ini, China telah melakukan berbagai upaya untuk membantu dunia mengakui kemerdekaan Palestina.

Terlepas dari agenda politik, China melihat momentum baik dalam menjalin hubungan erat dengan negara-negara Arab sebagai sesuatu yang berpotensi menguntungkan.nn

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru