PONOROGO (Realita)- Permasalahan sampah di TPA Mrican akhirnya terselesaikan. Ini setelah Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bersama PT BEST menemukan solusi untuk mengurangi gunung sampah yang belum terkelola baik selama puluhan tahun tersebut.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, pengolaan sampah TPA Mrican oleh PT BEST ini diklaim mampu mengurangi sampah 30 ton sehari. Termasuk sampah baru yang mencapai 100 ton per harinya.
Baca juga: Takut Tertindas Lagi, Ratusan Pedagang Pasar Eks-Stasiun Ponorogo Kompak Dukung Rilis
" Mesin ini bisa mengurangi 30 ton sampah dalam sehari," ujarnya, Minggu (02/05/2024).
Sugiri mengaku, inovasi pengelolaan sampah menjadi Refuse-Derived Fuel (RDF), dan sampah organik diolah menjadi bubur ini. Merupakan bentuk tanggung jawab dalam memenuhi janjinya dalam menyelesaikan masalah sampah yang menumpuk bertahun-tahun lamanya tersebut.
" Ini kan sudah saya dijanjikan beberapa tahun lalu, memang sedang dalam konsep penelitian, dan pendalaman. Akhirnya dengan PT BEST menemukan ini terbagus lah," akunya.
Baca juga: World Clean Up Day, Bupati Giri dan Belasan Ribu Pelajar Ponorogo Gelar Aksi Pungut Sampan
Tak hanya itu, Sugiri mengungkapkan seluruh SDM yang diperkerjakan di pabrik PT BEST ini diambil dari masyarakat sekitar. Termasuk warga Desa Mrican Kecamatan Jenangan.
" Pekerja ada 50 orang, dan itu semua SDM lokal. Untuk gajinya disesuaikan dengan UMK Ponorogo, sekitar Rp 2,05 juta," ungkapnya.
Baca juga: Gelar PRMCD, Bupati Ponorogo Kampanyekan Jaga Data Pribadi dari Kejahatan Cyber
Bupati Sugiri Sancoko mengeklaim pengolahan sampah di TPA Mrican saat ini merupakan yang paling modern dan terbaik. Sehingga ia optimis dapat mengurangi jumlah sampah bahkan menuju konsep zero waste.
"Ini memang akan tiba suatu saat sampah ini akan zero waste betul. Ingat ya ini menjawab tantangan tidak hanya tahun ini tapi menjawab aib-aib terdahulu yang kita selesaikan sekarang," pungkasnya.adv/znl
Editor : Redaksi