SURABAYA (Realita)- Menjelang Hari Raya Iduladha 1445 H, Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) Kota Surabaya, memastikan kesiapannya dalam melayani penyediaan hewan kurban. Hal ini sebagaimana komitmen PD RPH Surabaya dalam menyediakan hewan kurban yang aman, sehat, dan bebas dari penyakit.
Direktur Utama PD RPH Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho memastikan bahwa setiap hewan kurban yang masuk RPH, bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun Lumpy Skin Disease (LSD). Selain itu, hewan kurban itu juga dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
Baca juga: Heri Koencoro Bos Rasa Sayang Grup, Pasangan Eri Cahyadi-Armuji Cocok Lanjutkan Periode Kedua
"Jadi sejak di peternakan sudah dipantau, lalu datang ke sini (RPH) ada SOP memastikan asal usul hewan dan dibuktikan SKKH. Ditimbang, diperiksa dokter hewan, diberikan perawatan, vitamin dan makanan oleh tim RPH. Karena motto kami memastikan hewan kurban aman, sehat dan terawat," kata Fajar Arifianto, Minggu (9/6/2024).
Fajar mengungkapkan, hingga saat ini, RPH Surabaya telah menerima hampir 50 ekor sapi kurban, dengan jenis sapi Madura yang paling diminati. Harga sapi di RPH Surabaya bervariasi, mulai dari Rp 18 juta hingga Rp 85 juta per ekor.
"Kami menyediakan sapi mulai harga Rp 18-85 juta. Dari 50 ekor sapi, yang sudah terbeli hampir 40 ekor sapi (ukuran) besar sampai kecil," tuturnya.
Pihaknya optimis, penjualan hewan kurban pada Iduladha 2024 bisa meningkat 20 persen dari tahun sebelumnya. Fajar mencatat, penjualan sapi kurban pada Iduladha 2023, mencapai sekitar 70 ekor. Namun jumlah tersebut tidak termasuk dengan jasa potong hewan kurban di RPH yang mencapai 132 ekor sapi pada Iduladha 2023.
"Jadi sapi yang dipotong itu bisa beli di sini (RPH) maupun dari luar. Mudah-mudahan tahun ini (penjualan) bisa meningkat menjadi 100, kalaupun tidak hampir seperti yang lalu," harapnya.
Baca juga: Satpol PP Surabaya Tingkatkan Kesiapsiagaan Pertolongan Pertama Henti Jantung
Optimisme ini didasari oleh beberapa faktor. Di antaranya, kepercayaan masyarakat atau pelanggan terhadap kualitas hewan kurban di RPH Surabaya. Juga, adanya imbauan pemerintah agar melakukan pemotongan hewan kurban di RPH resmi untuk mengantisipasi penyakit.
"Tahun ini kami optimis ada peningkatan, karena ada pembeli atau pelanggan puas dengan (pelayanan) kami, plus pembeli baru yang akan beli di tahun ini. Itu ditargetkan (penjualan) naik 20 persen dari tahun lalu," ujar dia.
Di samping itu, Fajar juga menjelaskan, RPH Surabaya menerapkan beberapa langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran penyakit pada hewan kurban. Salah satunya mewajibkan setiap sapi yang masuk ke RPH, harus dilengkapi dengan SKKH dari daerah asal.
Baca juga: Pemkot Surabaya Imbau Warga Tertib Adminduk Demi Kelancaran Bantuan Sosial
“Tanpa SKKH kami tidak akan terima sapinya. Ada SKKH, kemudian diperiksa oleh dokter hewan, tapi kalau untuk kurban rata-rata sehat. Karena kami juga menyediakan penjualan hewan kurban, maka kami juga minta rekomendasi surat izin ke camat dan DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian)," jelas dia.
Di samping menyediakan hewan kurban yang sehat, PD RPH Surabaya juga melayani jasa potong, kemas hingga pengiriman dengan biaya Rp2,5 juta per ekor. Layanan ini dilengkapi 20 tim yang terdiri dari tim penyembelihan dengan empat Juleha (Juru Sembelih Halal) dan tim tenaga pengemas yang melibatkan masyarakat sekitar PD RPH.
"Satu tim pengemasan itu ada 10 orang, biasanya ada 10 tim, jadi 100 orang. Kemudian untuk tenaga pemotongan juga sama ada 10 tim, terdiri dari 8 orang per tim," pungkasnya.ys
Editor : Redaksi