Kakak Bunuh Adik Kandung Gara-Gara Charger HP

realita.co
Korban semasa hidup. Foto: Dok keluarga

GORONTALO- Pembunuhan tragis terjadi di Desa Lemito, Kecamatan Lemito, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, tepatnya 500 meter dari MTS Negeri 1 Lemito.

Pelaku bernama Galang Polimengo (17) yang nekat menghabisi nyawa adiknya, Fadria Polimengo (16).

Baca juga: Ponorogo Geger, Adik Bacok Kakak hingga Tewas Hanya Gegara Kayu

Kejadian ini terjadi pada Sabtu (13/07/2024) malam pukul 19:45 Wita dan baru diketahui pada pukul 21:30 Wita.

Warga setempat, Mohamad Talawa (54) kepada bicaraa.com, Minggu (14/07/2024) menyampaikan, awalnya Galang bersama teman-temannya sedang duduk dan nongkrong sambil meneguk minuman keras di rumahnya.

Setelah pukul 17: 30 WITA, Galang mengantar teman-temannya pulang dan hendak kembali ke rumahnya.

Setibanya di rumah, Galang meminjam charger hp dari adiknya, Fadria, yang saat itu sedang tidur.

Karena merasa terganggu, Fadria menolak permintaan kakaknya dan terjadi adu mulut di antara mereka.

Tersinggung dengan penolakan dan kata-kata adiknya, Galang langsung menyerang Fadria dengan brutal.

Galang memulai serangannya dengan menggunakan toples yang dihempaskan ke wajah adiknya, lalu dia melanjutkan dengan menusukkan tombak ke pipi Fadria.

Puncaknya, Galang menusukkan kunci motor ke bagian mata adiknya.

Atas serentetan aksi kemarahan yang dilakukan Galang, membuat Fardia tersungkur dilantai dengan bersimbah darah.

Hingga akhirnya, membuat Fadria harus meregang nyawa di kamar tidurnya sendiri.

“Karena charger pak. Posisinya Ria itu sedang tidur, namun karena marah dibangunkan, terjadi adu mulut antara mereka berdua,” paparnya.

Kapolsek Lemito, Iptu Budi Abd. Gani, membenarkan kejadian pembunuhan tersebut.

Dijelaskannya, awalnya Galang Polimengo belum mengakui perbuatannya.

Namun, setelah polisi menemukan tombak dan kain bersimbah darah di gudang, Galang akhirnya mengaku pada pukul Minggu 03:30 WITA dini hari.

Saat ini, Galang telah diamankan di Mapolres Pohuwato untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Awalnya belum mengaku si pelaku, karena tubuhnya bersih dari darah, namun karena mendapati sejumlah barang bukti di Gudang, tombak, dan kain bersimbah darah akhrinya dia mengakui perbuatannya,” tuturnya,.

Pihak keluarga korban saat ini masih dalam keadaan terpukul dan belum bisa memberikan pernyataan apa-apa terkait insiden yang menimpa keluarga mereka.biv

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru