IPW Apresiasi Pembebasan Pilot Susi Air oleh Pasukan Operasi Damai Cartenz

realita.co
Foto terkini kondisi Pilot Susi Air Philip Mark Marthens (dua dari kanan). Foto: Humas Polri

JAKARTA (Realita)- Indonesia Police Watch (IPW) mengapresiasi keberhasilan TNI-Polri membebaskan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens melalui kesabaran yang cukup tinggi dari pemerintah Indonesia yang menunggu selama 1,5 tahun disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di wilayah Nduga, Papua.

"Bahkan ditengah kekhawatiran atas terbunuhnya pilot helikopter PT. intan Angkasa Air Service, Glen Malcolm Conning yang juga berkebangsaan Selandia Baru yang dibunuh seketika saat mendaratkan pesawat secara kejam oleh KKB pada 5 Agustus 2024, berbagai upaya pembebasan pilot Philip Intens dilakukan," ujar Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/9/2024).

Baca juga: Disandera sejak 7 Februari 2023, KKB Akhirnya Bebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Merthens

Menurut Sugeng, keberhasilan ini dapat memulihkan kepercayaan pemerintah asing atas keseriusan Polri menjaga keselamatan warganya di Indonesia," tambahnya.

Sebagaimana telah dijelaskan oleh Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani bahwa Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 selama ini mengedepankan upaya soft approach daripada hard approach.

Baca juga: Perampok Bersenpi Ancam Perempuan dan Anak, Ditembak Polwan hingga Tewas

"Ya benar, kami mengedepankan pendekatan melalui tokoh agama, tokoh gereja, tokoh adat dan keluarga dekat dari Egianus Kogoya. Pendekatan ini penting dilakukan untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa baik dari aparat, masyarakat sipil dan sekaligus menjaga keselamatan dari pilot itu sendiri,” jelas Brigjen Faizal Ramadhani

Menurutnya, setelah sekian lama melakukan pendekatan dengan berbagai tokoh tersebut. Akhirnya membuahkan hasil, pada hari ini Sabtu (21/9/2024) Pilot Philip berhasil dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024.

Baca juga: Niatnya Menyandera, Perampok Tewas Ditembak Polisi, Satunya lagi Terbakar Dalam Mobil

"Kemampuan soft aproach melalui pendekatan personal, komunikasi yang terlatih adalah soft skill yang sangat diperlukan oleh setiap anggota Polri dalam menyelesaikan problema keamanan dan ketertiban di Indonesia. Soft skill komunikasi sangat mendukung tugas Polri yang diamanatkan undang-undang dalam menghormati hak asasi manusia," pungkas Sugeng.(tom)

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru