TASIKMALAYA- Aksi geng motor di Kota Tasikmalaya semakin brutal. Dalam waktu satu malam, dua terjadi dua kali musibah akibat ulah kawanan geng motor ini. Bahkah salah satunya sampai merenggut nyawa seorang remaja, Minggu (22/9/2024) dini hari.
Kejadian pertama, seorang pelajar Madrasah Tsanawiyah, Ghazwan Ghaisani M. Syakir warga Kampung Negla Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, meninggal dunia akibat dianiaya oleh kawanan geng motor.
Baca juga: Ketua Geng Ditembak Mati saat Makan Siang
Selain Ghazwan, temannya pun mengalami hal yang sama. Untungnya, teman Ghazwan masih bisa diselamatkan, walaupun mengalami luka parah akibat dianiaya kawanan geng motor.
Kejadian kedua, rumah Erwin Efendi (40) di Kampung Bojong No. 129, RT 001/012 Kelurahan Cipari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya diserang kawanan geng motor dengan cara dilempari oleh botol miras dan batu bata. Akibatnya, kaca rumah korban pecah, dan pemilik rumah mengalami luka-luka.
Warga Geram
Kejadian meninggalnya Ghazwan yang masih berstatus pelajar Mts ini membuat warga Kota Tasikmalaya geram. Di Grup WA Forum Silaturahmi RT/RW Kota Tasikmalaya, tuntutan agar polisi bersikap tegas memberantas geng motor kembali mencuat.
Dalam Grup WA yang dihuni oleh berbagai kelompok masyarakat ini pun, ungkapan duka cita atas meninggalnya Ghazwan mengalir deras. “Keluarga Besar SSB Putra Junior turut berduka cita atas wafatnya Ghazwan Ghaisani M. Syakir”. Ghazwan memang tercatat sebagai siswa SSB Putra Junior.
Menurut informasi yang diperoleh Kabar Priangan, korban atas nama Ghazwan ditemukan meninggal dunia di pinggir Jalan Letjen Mashudi sekitar Kampung Negla Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, Minggu (22/9/2024) dini hari.
Sejumlah saksi mengatakan, sebelum kejadian, di lokasi terdengar aktivitas geng motor. Dari pantauan di lokasi kejadian, di lokasi kejadian, tampak bekas ceceran darah yang sudah ditutupi pasir.
Baca juga: Puluhan Pemuda Naik Motor dan Bersajam Serang Warga Semarang secara Acak
Salah seorang saksi mata mengatakan, sekitar pukul 01.00 WIB, banyak motor yang berdatangan ke lokasi kejadian. Tak lama, terdengar suara gedebak gedebuk seperti orang yang sedang dipukuli.
Dirinya tak berani keluar rumah karena takut. Dia hanya bisa mengintip dari celah-celah kios tempatnya berjualan. Setelah cukup lama aktivitas itu, rombongan tersebut pergi.
Setelah rombongan itu pergi, dia baru keluar dan melihat ada dua remaja terkapar. Dia mengaku mengenal korban yang meninggal dunia karena sering belanja ke kiosnya.
Baca juga: Gangster SAKURA Diduga Jadi Dalang Aksi Kriminal di Kota Madiun
Editor : Redaksi