KHARTOUM - Serangan terhadap sebuah masjid di Sudan, Minggu (17/11/2024), menyebabkan setidaknya lima jemaah meninggal dunia. Masjid Al Rashad di Distrik Karrari, Khartoum, yang ramai oleh jemaah Salat Magrib dibombardir menggunakan peluru artileri.
Pemerintah Sudan menuduh kelompok pemberontak Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sebagai pelakunya.
"Milisi pemberontak (RSF) menembaki jemaah di Masjid Al Rashad, menewaskan lima warga sipil seketika," bunyi pernyataan pemerintah Bagian Khartoum, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (19/11/2024).
Serangan itu juga melukai puluhan orang lainnya. Imam masjid kehilangan satu kaki dan beberapa juga anak terluka parah.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari RSF atas serangan tersebut.
Wilayah Omdurman di Khartoum menjadi medan pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dengan pemberontak RSF yang anggotanya mantan paramiliter yang membelot. Sebagian besar wilayah Omdurman dikuasai oleh pasukan pemerintah sehingga RSF berupaya merebutnya dengan melakukan serangan-serangan artileri.
Sementara itu lembaga kemanusiaan medis Dokter Lintas Batas (Medecins Sans Frontieres/MSF) pada Senin kemarin melaporkan 16 persen dari pasien korban perang yang dirawat di Rumah Sakit Pendidikan Bashair adalah anak-anak.
Selama periode 19 Oktober hingga 8 November 2024, MSF memeriksa 4.186 perempuan dan anak-anak di Khartoum untuk mengetahui apakah mereka mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi atau tidak. Dari jumlah tersebut, 1.559 menderita malnutrisi parah dan 400 mengalami malnutrisi sedang.
Angka tersebut terus meningkat setiap hari, anak-anak menjadi kelompok paling terdampak oleh konflik tersebut.
Data PBB mengungkap, perang saudara yang pecah sejak pertengahan April 2023 itu telah menewaskan lebih dari 20.000 orang hingga kini serta memaksa 11 juta orang lebih mengungsi.ik
Editor : Redaksi