MADIUN (Realita) – Sempat molor dari kontrak, proyek pembangunan Pondok Lansia tahap II di Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun akhirnya selesai.
Jumat (20/12/2024) lalu, proyek senilai Rp 8 miliar itu diresmikan Pj Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono di sela acara Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Pahlawan Business Center.
Baca juga: Proyek Pondok Lansia Madiun Tahap II Dimulai, Progressnya Surplus
Tak hanya meresmikan, Pj Gubernur juga mengecek langsung operasional sekaligus kondisi lansia yang dirawat di pondok tersebut.
‘’Saya mengapresiasi Kota Madiun yang betul-betul memperhatikan masalah sosial,’’ kata Adhy saat mengecek pondok lansia, Jumat (20/12/2024).
Adhy menegaskan, kesejahteraan sosial masyarakat, khususnya lansia, menjadi tanggung jawab semua pihak. Baik pemerintah provinsi (pemprov) maupun pemerintah daerah (pemda). Dia menyebut, pemprov memiliki sederet program sosial untuk lansia. Termasuk penyediaan unit pelaksana teknis (UPT) untuk menampung serta merawat lansia terlantar.
Namun, keterbatasan aset serta sumber daya manusia (SDM) tidak mencukupi untuk menampung lansia-lansia terlantar di Provinsi Jatim.
Sehingga, perlu bagi pemda untuk membantu pemprov dalam hal penyediaan sumber daya di masing-masing kabupaten dan kota.
‘’Perlu banyak layanan kebutuhan dasar lansia yang harus dipenuhi. Terutama tempat untuk mereka hidup layak. Sampai saat ini baru Kota Madiun yang sangat peduli terhadap persoalan sosial lansia,’’ ungkapnya.
Adhy berharap bupati dan wali kota se-Jatim bisa mengadopsi upaya yang dilakukan Pemkot Madiun dalam memenuhi kebutuhan dasar lansia. Kemudian, pemprov akan campur tangan dalam pemenuhan bantuan kebutuhan serta perlindungan lansia lewat kerja sama daerah dengan Dinas Sosial Provinsi Jatim.
Dengan begitu, tanggung jawab berat pemprov dapat dipikul bersama pemda agar tujuan kesejahteraan sosial lansia dapat terwujud dan merata.
Baca juga: MAKI Nilai Pembangunan PBC Hingga Pondok Lansia di Madiun Sudah Tepat
‘’Menjalankan kebijakan program bidang sosial tidak hanya soal kemiskinan. Tapi, bagaimana mengatasi kerentanan sosial. Di antaranya, disabilitas dan lansia,’’ tutur Adhy.
Menurut Adhy, fasilitas pondok lansia di Kota Madiun lebih dari cukup. Bahkan, melebihi standar. Pun, pondok atau rumah layanan lansia bisa dibilang modern.
‘’Silakan pemda lain studi tiru ke sini (Kota Madiun, Red). Inilah (langkah) yang terbaik untuk mengatasi masalah sosial lansia,’’ terangnya.
Di tempat yang sama, Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto tak menampik bahwa Kota Madiun menjadi satu-satunya daerah yang memiliki pondok lansia se-Jatim. Bahkan, satu-satunya di Indonesia. Menurut dia, operasional pondok lansia dapat mengatasi persoalan terbatasnya shelter atau penampungan lansia terlantar di Jatim.
Baca juga: Masjid dan Pondok Lansia di Madiun Resmi Beroperasi
‘’Sesuai MoU (memorandum of understanding) yang sudah ditanda tangani antara Pemkot Madiun dengan Dinsos Jatim, ada sekitar 200 orang yang antre di pondok lansia ini," katanya.
"Ini wujud kehadiran pemerintah terhadap persoalan sosial. Karena, lansia tidak hanya orang kota, tapi orang luar yang kerja sama dengan pemprov. Ada pendampingan dan pembiayaan juga sharing dengan Dinsos Jatim,’’ jelasnya.
Setelah diresmikan Pj Gubernur, Eddy memastikan bangunan pondok lansia tahap II akan segera dioperasionalkan. Itu mengingat banyaknya daftar antre.
‘’Akan kami maksimalkan dan optimalkan. Banyak yang sudah antre,’’ pungkasnya.adi
Editor : Redaksi