Nelayan Keluhkan Aktivitas Tongkang PT. Sumber Daya Energi yang Menghambat Pencarian Ikan

realita.co
Aktivitas tongkang pengangkut batubara milik PT. Sumber Daya Energi atau Qinfa di Sungai Sampanahan. Foto: Tim

KOTABARU (Realita) – Sejumlah nelayan dari Desa Sampanahan, Sungai Nyamuk, Sepapah, dan Sungai Betung mengeluhkan meningkatnya aktivitas tongkang pengangkut batubara milik PT. Sumber Daya Energi atau Qinfa di Sungai Sampanahan.

Aktivitas tersebut dinilai mengganggu mata pencaharian mereka.

Pani, seorang nelayan Desa Sampanahan, mengungkapkan kesulitannya untuk melaut akibat padatnya lalu lintas tongkang di sungai tersebut.

"Dengan tingginya aktivitas tongkang di Sungai Sampanahan, kami susah untuk beraktivitas," ujarnya, Kamis (26/12/2024).

Keluhan serupa juga disampaikan oleh seorang nelayan asal Desa Sungai Nyamuk yang enggan disebutkan namanya. Menurutnya, aktivitas tongkang telah memengaruhi zona penangkapan ikan tradisional mereka.

"Kami biasanya memasang jaring di Sungai Sepapah hingga Sungai Betung. Namun, dengan hilir mudiknya tongkang pengangkut batubara, kami tidak bisa lagi beraktivitas di sana," tambah Akhmad, seorang nelayan Desa Sungai Betung.

Nelayan berharap ada perhatian dari pihak perusahaan maupun pemerintah daerah untuk mencari solusi atas persoalan ini.

"Kami tidak melarang aktivitas perusahaan, tapi tolong beri ruang untuk kami agar bisa tetap mencari nafkah," ujar Pani menambahkan.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT. Sumber Daya Energi belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan para nelayan. Aktivitas tongkang di wilayah ini diketahui merupakan bagian dari kegiatan pengangkutan batubara yang menjadi salah satu sektor utama perekonomian di daerah tersebut.

Para nelayan berharap ada dialog antara pihak terkait untuk mencari solusi yang saling menguntungkan, sehingga kelangsungan hidup mereka tidak terancam oleh aktivitas industri.tim

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru