SURABAYA (Realita)- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut hangat kunjungan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, di Ruang Kerja Walikota, Kamis (16/1/2025). Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Eri memaparkan program pembangunan dan kebutuhan Kota Pahlawan. Harapannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dapat menjalin hubungan Sister City dengan Belanda.
“Alhamdulilah Pak Dubes dan Konsulat Belanda ke Surabaya, saya berharap ada Sister City dengan salah satu kota di Belanda. Karena Surabaya dan Belanda tidak jauh berbeda, kondisi alam, hingga saluran,” kata Wali Kota Eri.
Baca juga: Pemkot Surabaya Alokasikan Rp 6,03 Triliun untuk Program Prioritas Pembangunan Tahun 2025
Ia menjelaskan bahwa banyak warga Belanda yang berkunjung ke Kota Surabaya. Mereka ingin mengenal lebih jauh tentang sejarah Belanda saat berada di Indonesia, khususnya di Kota Pahlawan.
“Ada investor dari Belanda yang akan mengembangkan terkait makam Peneleh menjadi kawasan heritage. Lainnya adalah Gedung Singa, yang berharap tidak dibongkar, kami sudah juga sudah mengirimkan surat juga ke pak menteri karena Gedung Singa adalah aset kementerian,” jelasnya.
Kedua, kondisi Belanda yang tidak berbeda dengan Surabaya, yakni laut yang lebih tinggi dari daratan, memungkin Kota Pahlawan menjajaki Sister City terkait pengelolaan air sehingga dapat mengatasi banjir. Sebab, Surabaya sebagai hilir, ketika menerima aliran air dari daerah lain seperti Kediri, Jombang dan Mojokerto, Sungai Jagir Wonokromo sudah tidak bisa menampung sehingga airnya dan meluap ke beberapa ruas jalan.
“Bagaimana pengelolaannya, karena di sini ada banyak riol-riol Belanda. Posisi Surabaya adalah hilir, jadi apa yang bisa kita lakukan, salah satunya pemanfaatan Sungai Kalimas. Saya ingin belajar dari Belanda, ketika daratan lebih rendah tetapi bisa mengatasi banjir,” jelasnya.
Wali Kota Eri juga akan melibatkan para akademisi dari Kota Surabaya untuk berdiskusi bersama para ahli dari Belanda sehingga banjir bisa tertangani. “Kami akan membawa akademisi dari Surabaya untuk berdiskusi dengan para ahli di sana, sehingga hasil diskusi itu bisa diterapkan di Surabaya agar anggaran triliunan ini bisa bermanfaat,” ungkapnya.
Ketiga, Wali Kota Eri juga ingin belajar mengenai manajemen pengelolaan air minum dari Belanda hingga pembibitan atlet sepak bola. Ia menilai, banyaknya pemain naturalisasi asal Belanda yang semakin memperkuat Skuad Garuda.
“Pengembanagan sepak bola anak-anak tidak hanya dengan Liverpool, tetapi juga bisa dengan Belanda karena menjadi salah satu negara yang menghasilkan pemain sepak bola legendaris, seperti Marco Van Basten, Ruud Gullit, dan Van Rijkaard,” terangnya.
Baca juga: Ganggu Lalu Lintas, Satpol PP Kota Surabaya Tertibkan PKL di Sepanjang Jalan Kenjeran Hingga Ngaglik
Terakhir, Pemkot Surabaya juga ingin menjalin kerjasama dalam bidang seni dan budaya. Ia mencontohkan, seperti Balai Pemuda Surabaya yang dahulu menjadi salah satu tempat berkumpulnya warga Belanda.
“Dengan Sister City memungkinkan dibuat kerjasama di bidang budaya. Melalui tampilan seni Belanda digabungkan dengan Kota Surabaya, ditampilkan di Balai Pemuda seperti dulu,” tuturnya.
Beberapa hal yang dibutuhkan Kota Surabaya itu, mulai dari budaya, sejarah, olahraga, inovasi hingga saluran telah disampaikan Wali Kota Eri kepada Dubes Belanda Marc Gerritsen. Harapannya, kota-kota di Belanda yang memiliki kemiripan dengan Surabaya dapat mempercepat upaya Sister City ini.
“Ada beberapa kota yang mungkin sama dengan apa yang kita punya di Surabaya. Kita sampaikan ke Pak Dubes melalui Konsulat Belanda sehingga yang cocok mana, kami akan visit ke Belanda,” ujar dia.
Baca juga: Pansus DPRD Surabaya Bahas Aset Milik PD Pasar Surya, Ini Fokus yang Dibicarakan
Sementara itu, Dubes Belanda, Marc Gerritsen mengatakan bahwa Surabaya adalah kota yang penting karena sejarah dan juga luas areanya. Ketika berbicara tentang sejarah, Kota Surabaya sangat mengesankan karena berhasil melestarikan dan merawat bangunan-bangunan bersejarah.
“Secara ekonomi, Kota Surabaya juga menghadapi hal yang sama seperti yang ada di Belanda, termasuk pengelolaan air, penanganan banjir, dan lain. Saya kira akan banyak hal yang bisa kita kerjakan bersama,” kata Marc Gerritsen.
Marc Gerritsen pun mengundang Wali Kota Eri untuk mengirimkan delegasinya berkunjung ke Belanda, berdiskusi dengan para pakar dan ahli terutama dalam bidang pengelolaan air dan juga pengembangan ekonomi.
“Saya berharap bisa membantu membangun hubungan baik antara Surabaya dengan kota-kota di Belanda. Salah satu hal kenapa saya kira Surabaya ini penting, karena saya dengar ada banyak pemain sepak bola yang bagus di Surabaya. Saya berharap, suatu saat nanti hubungan baik di bidang sepakbola antara Indonesia dan Belanda juga bisa diteruskan sampai ke level Kota Surabaya,” pungkasnya.yudhi
Editor : Redaksi