Diduga Kanibal, Pesepakbola Bunuh 3 Orang dan Kepalanya Disimpan di Kulkas

realita.co
Richard Gyamfi.

GHANA- Ghana diguncang oleh penemuan mengejutkan tiga kepala manusia di dalam lemari es milik seorang pesepakbola dan komentator olahraga, Richard Gyamfi. Insiden yang terjadi di Abesim, kotamadya Sunyami telah memicu keterkejutan dan kemarahan warga di negara itu. Membuat warga bertanya-tanya apakah pria itu kanibal atau terlibat dalam pembunuhan untuk suatu ritual. 

Polisi telah menangkap Gyamfi dan tersangka lain menurut laporan. Gyamfi ditangkap akhir pekan, ketika ayah dari salah satu korbannya, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun, menyatakan putranya hilang. Kemudian ditemukan bahwa Gyamfi adalah orang terakhir yang terlihat bersama dengan bocah itu.

Baca juga: Bocah Kelas 3 SD Di Ponorogo Diduga Dianiaya Teman Sekelas, Korban Alami Luka-Luka

Louis Agyemang Junior, ke rumahnya, di mana dia membunuhnya. Dia kemudian menyimpan kepala yang terpenggal di lemari es, bersama dengan dua kepala lainnya. 

Yang menyebabkan penggeledahan di rumah Gyamfi adalah laporan oleh seorang teman Agyemang, yang mengatakan bahwa dia terakhir kali melihat bocah yang hilang bersama Gyamfi di taman sepak bola di Sunyani Abesim. 

Gyamfi sendiri memicu kecurigaan ketika dia menyangkal melihat bocah itu. Dia menimbulkan kecurigaan lebih lanjut, ketika dia mengatakan kunci salah satu kamar di rumahnya hilang. Ayah Agyemang memiliki firasat kuat, bahwa anaknya berada di dalam kamar tersebut. Tim pencari bersama ayah Agyemang pun akhirnya mendobrak paksa masuk ke dalam kamar tersebut. Di sana, mereka menemukan tubuh Agyemang berlumuran darah tanpa kepala, di lantai. Kepalanya telah dipenggal dan disimpan di lemari es, di tempat tinggal Gyamfi di Alaska, dekat Abesim.

Penemuan mengerikan itu terjadi saat petugas dari Kopolres Bono tiba. Mereka menemukan tiga kepala yang sudah dikemas dan beberapa potongan tubuh manusia lainnya di dalam lemari es si pesepakbola.

Gyamfi, 28 tahun, kini dituduh tidak hanya membunuh Agyemang yang berusia 15 tahun, tetapi juga membunuh seorang anak berusia 12 tahun bernama Stephen yang kepalanya juga ditemukan disana. 

Baca juga: Nenek Menyapu, Cucu yang Masih Usia 18 Bulan Hanyut di Sungai

Stephen hilang 7 hari sebelum Richard Gyamfi ditangkap. Keluarga Stephen seakan tidak percaya bahwa anaknya telah dibunuh dan dipenggal oleh Richard, karena Richard sangat dekat dengan keluarga Stephen, bahkan saat Stephen dinyatakan hilang, Richard ikut membantu mencarinya. Korban ketiganya belum diidentifikasi. 

Namun ada dugaan lain Richard juga membunuh seorang wanita hamil dan bayinya. Karena wanita tersebut juga dinyatakan hilang beberapa waktu lalu dan belum ditemukan hingga saat ini. 

Gyamfi, dikatakan sebagai sosok yang berperilaku baik dan sebagai pembaca Alkitab. 

Baca juga: Gara-Gara Jimat, Seorang Imam Dibunuh dan Pembunuhannya Direkam Langsung oleh Pelaku

Tersangka kedua yang ditangkap akan membantu penyelidikan polisi, kata Direktur Urusan Publik, Layanan Polisi Ghana, Alexander Kwaku Obeng. 

"Jenazah sudah dipindahkan ke kamar mayat rumah sakit Layanan Polisi Ghana di Accra untuk analisis forensik yang akan dilakukan untuk mendukung penyelidikan," tambahnya, dalam sebuah laporan oleh MyJoyOnline. 

Dia mengungkapkan, psikolog klinis dan konselor juga telah dikerahkan untuk mendukung dan mendampingi orang-orang yang terkena dampak pembunuhan, termasuk keluarga, beberapa anggota masyarakat dan Polisi yang memimpin proses pencarian hingga ditemukannya potongan kepala dan tubuh korban.joy

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru