RUTENG MANGGARAI NTT (Realita)- Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa tenggara timur (NTT) termasuk salah satu dari beberapa kabupaten di Indonesia yang meraih penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award tahun 2021 dari kementerian kesehatan RI.
Penghargaan itu diumumkan dalam rapat yang digelar secara virtual di Aula Ranaka kantor Bupati Manggarai di Ruteng, Jumat (15/10/2021).
Baca juga: Omicron BA.4 dan BA.5 Diprediksi Memuncak di Bulan Juli
Setidaknya ada tiga kategori yang diraih kabupaten Manggarai di antaranya; (1) Sanitarian terbaik dalam mendorong percepatan STBM kabupaten Manggarai yang diterima oleh Petronela Banut dari puskesmas Ketang kecamatan Lelak, (2) Kepala desa/Lurah terbaik dalam mendorong percepatan STBM kabupaten Manggarai yang diraih oleh Lurah Karot kecamatan Langke rembong, Fransiska Ina Tia Pardi, (3) Natural kader terbaik dalam mendorong percepatan STBM kabupaten Manggarai, diraih oleh Fransiskus Gantu dari kelurahan Wae Belang kecamatan Ruteng.
Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut, S.H hadir dalam kesempatan itu sekaligus menyerahkan piagam penghargaan tersebut.
Dalam sambutannya wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut mengatakan mengapresiasi kepada pemerintah pusat dalam hal ini kementerian kesehatan RI atas penghargaan tersebut.
Semua pihak disebutnya sebagai bagian integral dari pembangunan di kabupaten Manggarai, karena itu Dirinya juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak termasuk LSM Plan internasional indonesia yang telah bekerja maksimal dan sama sama bekerja untuk membangun Manggarai sehingga dapat meyakinkan pemerintah pusat bahwa kabupaten Manggarai pantas diapresiasi dan diberikan penghargaan.
Namun demikian Heri Ngabut menyebut penghargaan itu sebagai stimulus atau perangsang untuk merobah pola pikir (mindset) yang harus dimulai dari pemimpin pada setiap level di kabupaten Manggarai mulai kepala daerah, kepala dinas, camat hingga kepala desa dan pimpinan lembaga lainnya.
Seiring perkembangan jaman, masyarakat Manggarai disebutnya sudah memiliki wc sehat, namun demikian Ia mengakui masih ada kendala utama yang dinilai tidak mendukung program STBM itu sendiri yaitu masalah ketiadaan air terutama di desa desa.
Baca juga: Kota Batu Dipilih Kementerian Keuangan sebagai Lokasi Sosialisasi UU HKPD
Masalah ini menurutnya harus didiskusikan kembali dengan bersama OPD terkait. Ia berharap manajemen PDAM Tirta komodo Ruteng dapat memikirkan bagaimana mengatasi masalah air tersebut.
Heri Ngabut dalam kesempatan itu juga menyayangkan sikap Masyarakat yang tidak peduli dengan aset seperti fasilitas air minum, di mana fasilitas tersebut tidak dipelihara dan dijaga dengan baik bahkan semuanya tergantung pemerintah.
Hal itu menurutnya lebih ke soal pola pikir masyarakat. Namun dirinya mengakui bahwa tugas Pemerintah jugalah merobah pola pikir masyarakat tersebut.
Di lain sisi, Wabup Heri Nabit juga mengkritisi pelayanan di beberapa Puskesmas yang dinilainya tidak ramah. Hal itu diketahuinya saat melakukan kunjungan ke beberapa puskesmas tersebut beberapa waktu belakangan.
Baca juga: Total Tagihan Perawatan Covid Rp 25 Triliun, Belum Dibayar Kemenkes
Masalah sampah juga tidak luput dari perhatiannya. Bahwa penanganan masalah sampah masih membutuhkan perhatian penuh termasuk TPS dan TA. Ia meminta kepala dinas lingkungan hidup untuk berdiskusi dan mendesain ulang terkait pengelolaan sampah agar Manggarai keluar dari penilaian sebagai kota terkotor di Indonesia.
Heri Ngabut mengingatkan kepada para kepala instansi yang hadir dalam kesempatan itu untuk lebih memahami soal agar bisa soal itu dapat diselesaikan sebab sebuah soal dapat diselesaikan apabila paham masalahnya.
Rapat virtual tersebut dihadiri sejumlah OPD, para camat, para kepala puskesmas, kepala desa dan LSM Plan Internasional Indonesia dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.PaulNabang
Editor : Redaksi