SURABAYA (Realita)- Kinerja pendapatan dan belanja negara di Provinsi Jawa Timur hingga akhir triwulan III atau 30 September 2021 tumbuh positif.
Dari data yang diberikan, secara years on years (yoy) kinerja pendapatan negara di Jatim naik 12,34% atau Rp141,46 triliun, jika dibandingkan dengan dari periode waktu yang sama tahun 2020 yang hanya sebesar Rp125,92 triliun.
Baca juga: Kanwil DJP Jatim I Gelar Drama Manfaat Pajak
Sementara dari segi realisasi belanja negara di Jawa Timur naik sebesar 72% atau Rp 88,02 triliun dari alokasi yang ditetapkan sebesar Rp122,25 Triliun. Secara presentase, angka ini naik 0,22%.
"Terkait dana pemerintah dari APBN cukup besar yang masuk ke Jatim. Belanja APBN kita sebesar 2.750 triliun. Sedangkan untuk triwulan III, dari belanja negara mencapai 88,02 triliun atau 72%," jelas Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan Jatim Taukhid dalam gelaran Monthly Media Update Triwulan III 2021 di Gedung Keuangan Jatim, Kamis (21/10/2021).
Selain realisasi kinerja belanja dan pendapatan, realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) juga tumbuh positif. Bahkan untuk TKDD, kata Taukhid, hampir mendekati alokasi yang telah ditetapkan.
alisasi TKDD di Jawa Timur hingga 30 September 2021 mencapai 75,74% atau Rp57,06 triliun dari alokasi yang ditetapkan sebesar Rp75,34 triliun," katanya.
Sebagai informasi, hingga per 30 September 2021, penyaluran dana desa di Jatim telah mencapai Rp 5,89 triliun dari alokasi yang ditetapkan sebesar Rp 7,65 triliun. Sementara untuk realisasi BLT dana desa hingga 30 September di Jatim mencapi Rp1,52 Triliun atau 74,01% dari proyeksi BLT Tahun 2021.
Baca juga: Wali Kota Tanggapan Fraksi Terkait R-APBD 2025, Penyelesaian Banjir Hingga Pengentasan Kemiskinan
Untuk anggaran pendidikan khususnya berkaitan dengan bantuan operasional sekolah (BOS), sampai dengan 30 September 2021 mencapai Rp4,47 Triliun untuk 27.590 sekolah.
Secara rincian, pemberian tersebut dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama diberikan kepada 5.362.773 siswa se-Jatim dan untuk tahap dua kepada 25.575 sekolah atau sekitar 5.280.223 siswa.
Kendati kinerja realisasi pendapatan dan belanja terbilang positif, Taukhid menyoal penyaluran DAK fisik di Jatim. Realisasi
Baca juga: Peringatan Hari Pajak Jadikan Momentum Berbenah Diri
penyaluran DAK Fisik kata Taukhid, masihsangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari penyaluran DAK fisik yang baru sekitar 25,42% atau sekitar Rp 1.137.278.183.483 dari pagu sebesar Rp 4.473.679.574.000.
"Khusus untuk DAK fisik, Diharapkan pemda dapat segera mengakselerasi pengajuan persyaratan penyaluran DAK Fisik ini. Karena ini demi kemajuan provinsi Jawa Timur bersama," ujarnya.
Perlu diketahui, untuk penyaluran DAK fisik di Surabaya hingga 30 September mencapai Rp 2,66 miliar atau 10,89% dari alokasi. Bila dibandingkan dengan Sidoarjo, penyaluran DAK Fisik jauh lebih tinggi atau sebesar Rp 11,11 miliar. Selain Sidoarjo, ada pula Mojokerto dengan jumlah Rp 21,81 miliar.sd
Editor : Redaksi