BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meresmikan Kampus IPB University Kota Sukabumi secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (1/9/2021). Peresmian itu merupakan rangkaian dalam acara Dies Natalis ke-58 IPB University bertema “Inovasi Argomaritim 4.0 untuk Atasi Krisis di Era Pandemi”.
“Dengan bangga, kami tadi menandatangani kampus IPB di Sukabumi, bagian dari cetak biru SDM (Sumber Daya Manusia) di masa depan, khususnya di Provinsi Jawa Barat,” kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil.
Baca juga: Pilkada DKI, Pasangan Ridwan Kamil dan Kaesang Diprediksi Bisa Kalahkan Anies
Kang Emil berharap dengan adanya Kampus IPB University di Kota Sukabumi, bisa melengkapi visi Indonesia pada 2045. Saat memiliki bonus demografi, Indonesia bisa menjadi negara adidaya.
L
“Mudah-mudahan kampus IPB di Sukabumi melengkapi visi negara Indonesia adidaya pada 2045. Pada saat bonus demografi, kita menjadi populasi terbesar anak muda pada tahun itu. Agar 2045 proklamasi sebagai negara adidaya. Benchmark itu mudah-mudahan Allah kabulkan,” ucapnya.
“Sekali lagi selamat untuk IPB atas Dies Natalis yang ke-58. Mudah-mudahan Allah berikan kemudahan dan perlindungan,” imbuhnya.
Baca juga: Konflik Lahan Garapan di Desa Sukaharja, kian Memanas
Selain itu, Kang Emil pun berpesan kepada seluruh jajaran IPB University agar menjadi perguruan tinggi yang dapat beradaptasi dan selalu menerapkan inovasi agar bisa melahirkan SDM berkualitas.
“Saya hanya menitipkan pesan. Saya berharap IPB Bogor selalu relevan menjadi institusi yang selalu beradaptasi dan berinovasi, dan berdamai dengan pandemi COVID-19,” katanya.
“Saya menitipkan terus berinovasi dengan menjawab pertanyaan dari masyarakat. Jangan lupa kita New thinking dan New mindset,” tambahnya.
Baca juga: Ridwan Kamil Masuk Radar Cawapres Prabowo
Kang Emil meminta IPB University untuk menjadi pelopor utama dalam beradaptasi manakala terjadi disrupsi.
“Melalui inovasi membumi, adaptasi mohon dilakukan IPB dengan melahirkan generasi baru, SDM-SDM yang terus berinovasi. Setiap ada disrupsi, kita pandai memakai baju yang sesuai dengan situasi dan kondisi, itulah ciri negara maju,” tuturnya. (ADV)
Editor : Redaksi