Iran Tagih Utang ke Inggris Rp 7,6 Triliun

realita.co
Ilustrasi utang.

TEHERAN - Kementerian Luar Negeri Iran telah meminta Inggris untuk membayar utangnya kepada Teheran sebesar £400 atau lebih dari Rp7,6 triliun. Itu merupakan utang lama ketika Teheran dipimpin rezim Mohammad Reza Pahlavi.

Kementerian itu mengatakan London tidak dapat lagi mengajukan alasan palsu untuk menunda pembayaran utang yang berkaitan dengan pembelian tank Inggris pada tahun 1970-an.

Baca juga: Budiman Dihukum Wajib Bayar Utang Rp 449 Juta, PN Malang: Jika Ingkar, Ada Upaya Paksa

Dalam jumpa pers pada hari Senin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh mengatakan kepada wartawan bahwa Teheran sekali lagi mendorong Inggris untuk melunasi utang £400 juta kepada Iran.

Khatibzadeh mengatakan bahwa Wakil Menteri Luar Negeri Ali Bagheri Kani telah berani melanggar topik saat kunjungan ke London di mana masalah bilateral dibahas. Diplomat itu telah mengingatkan London bahwa mereka tidak bisa lagi menunda pembayaran utang dengan dalih apapun.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian juga berbicara dengan timpalannya dari Inggris, Liz Truss pada Senin lalu, yang meminta pembayaran segera atas utang tersebut.

Baca juga: Digugat Wulan Guritno karena Diduga Tak Mau Bayar Utang, Sabda Ahessa: Itu Bukan Dana Talangan

Mengutip laporan Russia Today, Selasa (16/11/2021), Inggris berutang sekitar £400 juta kepada Iran terkait dengan pembelian 1.500 tank dan kendaraan lapis baja Chieftain pada tahun 1971 oleh pemerintah Mohammad Reza Pahlavi, rezim shah pro-Barat yang memerintah negara itu hingga revolusi 1979.

International Military Services milik negara Inggris mengirimkan 185 tank sebelum revolusi, tetapi perjanjian itu dicabut setelah perebutan Kedutaan Besar Amerika Serikat dan krisis penyanderaan yang menimbulkan permusuhan selama puluhan tahun.

Baca juga: Nambah Rp 108 Triliun, Total Utang Pemerintah Indonesia Rp 8.144 Triliun

Sementara beberapa politisi Inggris telah menyerukan agar uang itu dikembalikan ke Iran, yang lain mengatakan itu tidak dapat digunakan sebagai pengaruh oleh Iran untuk pembebasan tahanan Inggris yang ditawan oleh Teheran.

Iran menyatakan warga Inggris-Iran, Nazanin Zaghari-Ratcliffe, bersama dengan warga negara ganda lainnya, dapat dibebaskan jika Inggris membayar utangnya.sin

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru