Penularan HIV/AIDS Dinilai Masif, Wali Kota Malang Ajak Waspadai dan Sadar

realita.co
Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji/ foto: dok.hms.

KOTA MALANG (Realita)-Penularan virus HIV/AIDS sejauh ini tergolong masif. Maka dari itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengajak semua lapisan masyarakat mewaspadai penularan virus ini.

Ia juga menyampaikan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya dalam menginventarisir penyebaran virus ini. 

Baca juga: Tindaklanjuti Instruksi Mendagri, Pj Wali Kota Malang Sidak Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok

“Peran Pemkot tentunya menginventarisir, karena justru HIV penyebarannya yang masif. Jadi suaminya yang terkena, tidak terasa yang menjadi pasif anak dan ibunya,” tutur Wali Kota Sutiaji dalam memperingati Hari AIDS Sedunia per 1 Desember, Rabu (01/12). 

Selain itu, untuk mengantisipasi dan memutus penularan HIV/AIDS, bagi yang terindikasi terjangkit atau berpotensi tinggi, ia meminta agar mempunyai kesadaran untuk melapor dan memeriksakan diri ke tenaga medis di puskesmas maupun rumah sakit terdekat.

Pihaknya tidak menampik jika kesadaran itu yang saat ini masih kurang, karena bagi orang yang dinyatakan positif harus mengonsumsi obat dalam jangka waktu lama, dan bahkan bisa tidak diterima di masyarakat.

"Edukasi dan literasi bagi masyarakat tentang bahaya AIDS ini sangat penting. Peran Pemkot untuk mengatasinya, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB). Yang mana, kita sudah ada kerjasama dengan klinik rehabilitasi, untuk penguatan saudara-saudara kita yang terinfeksi virus HIV, sehingga punya motivasi hidup,” jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Husnul Muarif mengatakan, tahun ini setidaknya ada sekitar 560 orang yang sedang dalam penanganan maupun pengobatan. Jumlah tersebut yang terdeteksi sebagai warga Kota Malang 10%Anya saja.

Sedangkan pada tahun lalu, kata dia, sekitar 600 orang, dan penurunan kasus ini salah satunya karena imbas adanya pandemi COVID-19, di mana sebagian besar warga masyarakat menjauhi adanya kerumunan atau keramaian.

Baca juga: Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Pj Wali Kota Malang: Pemuda Pemilik Masa Depan Bangsa

Pria berkacamata itu menyampaikan, banyak faktor yang menyebabkan terjangkitnya seseorang ke dalam virus HIV/AIDS, yakni seperti seks bebas, maupun penggunaan narkoba dari suntikan. 

"Akan tetapi saat ini, masyarakat mulai ada perubahan perilaku pola hidup sehat. Berdasarkan data yang diperoleh selama pandemi Covid-19, tak ada peningkatan kasus HIV yang signifikan. Pasalnya, perubahan perilaku masyarakat yang peduli terhadap protokol kesehatan (Prokes)," terangnya. 

Ia juga menegaskan, bahwa Dinkes Kota Malang akan terus berusaha untuk mewujudkan three-zero. 

" Pertama kosong untuk penderita HIV baru, kemudian juga kosong untuk stigma serta diskriminasi, dan yang ketiga adalah zero untuk meninggal karena HIV. Sehingga untuk mengupayakan itu, kami ada kegiatan evaluasi di dalam pencegahan dan penanganan HIV-AIDS. Yaitu dengan melibatkan 1 Faskes, 16 Puskesmas, dan 10 Rumah Sakit di Kota Malang," paparnya. 

Baca juga: Sambut Kepemimpinan Presiden Baru, Pj Wali Kota Iwan: Kota Malang Siap Mendukung Kebijakan Pusat

Kemudian kata Husnul, pihaknya juga melibatkan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) sebagai mitra yang mengampu beberapa kelompok yang rentan terhadap virus HIV/AIDS.

"Seperti Igama dan komunitas yang pernah memakai narkoba jenis suntik. Kami mengoptimalkan peran mereka di masyarakat guna terus menekan kasus HIV/AIDS ini,” katanya. 

Sedangkan mengenai treatment, Dinkes Kota Malang disupport oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) untuk pasokan obat-obatan. 

" Kemenkes mensupport penuh mengenai obat. Untuk mengenai jumlahnya, berdasarkan banyaknya penderita HIV yang diobati on treatment di Kota Malang. Nah itu biasanya diberi space 3 bulan ke depan,” pungkasnya.hms/mad

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru