Anak Gajah di KBS Mati, Pecinta Satwa: Kenapa Ditutup-tutupi, Bisa Dipidanakan Lho!

realita.co
Dumbo (kanan) saat masih hidup.

SURABAYA (Realita)- Seekor Gajah berusia 3 tahun bernama Dumbo, yang menjadi salah satu satwa penghuni Kebun Binatang Surabaya (KBS) dikabarkan mati.

Dumbo merupakan adik dari Gonzales, lahir di Surabaya pada 22 Juli 2019. Hasil perkawinan dari indukan gajah betina yang bernama Lembang dan induk jantan yang bernama Doa.

Baca juga: Wali Kota Eri Beri Instruksi Tegas untuk Dishub Atasi Parkir Liar di KBS

Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Humas Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS, Agus Supangat hanya menjawab dengan singkat.

"Keputusan manajemen, nanti akan ada penjelasan resmi setelah ada hasil autopsi ya mas. Terimakasih," ujarnya, Jumat (17/12/2021).

Atas kabar kematian anak gajah tersebut, Pegiat dan Pecinta Satwa Surabaya Singky Soewadji mengatakan jika kematian anak Gajah bernama Dumbo di Kebun Binatang Surabaya (KBS) ternyata sudah beberapa waktu lalu (seminggu) berbarengan dengan kematian orangutan.

Baca juga: Sidak Kebun Binatang Surabaya, Wali Kota Eri Temukan Oknum Jukir Patok Tarif Mobil Rp35 Ribu

“Nyawa itu di tangan Tuhan,  kematian anak Gajah bernama Dumbo di KBS ternyata sudah beberapa waktu lalu (seminggu) berbarengan dengan orangutan juga mati," katanya.

Dia lantas bertanya soal kematian anak gajah ini. "Apa penyebab matinya Dumbo anak gajah dan orangutan di KBS?," ujarnya keheranan.

Dia juga menuding ada upaya tak transparannya informasi dari pihak KBS. "Kenapa seluruh staf, medis dan petinggi di KBS tutup mulut dan menutupi kasus ini? Bisa dipidanakan lho," tegasnya.

Baca juga: Remaja 17 Tahun Tewas Diinjak Gajah Kebun Binatang

Singky menambahkan, jika gajah adalah satwa Appendix I yang dilindungin oleh undang-undang. 

"Hasil autopsi, pembuluh darah pecah dan diduga virus. Ini jawaban normatif yang bodoh. Kalau virus kenapa yang lain tidak kena," imbuhnya.sd

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru