BENOA (Realita)- Setelah ditinjau oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama sejumlah menteri pada awal Desember 2021 lalu, Jalan Tol Bali Mandara yang dikelola oleh anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Jasamarga Bali Tol (JBT), kembali mendapatkan tinjauan untuk memastikan kesiapannya dalam mendukung penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 mendatang.
Tinjauan kali ini dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama jajarannya, untuk memonitor progress pekerjaan penataan lansekap dan beautifikasi Jalan Tol Bali Mandara. Hal ini mengingat, Jalan Tol Bali Mandara sendiri memiliki peranan penting dalam menghubungkan segitiga emas antara Ngurah Rai, Benoa, dan Nusa Dua dengan waktu dan jarak tempuh yang lebih efektif dan efisien. Turut mendampingi tinjauan tersebut, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur, Direktur Bisnis Jasa Marga Reza Febriano serta Direktur Utama PT JBT I Ketut Adiputra Karang.
Baca juga: Kunjungi Booth PLN di IIMS 2024, Menteri BUMN Dorong Kendaraan Berbasis Energi Hijau Tumbuh Masif
Menteri BUMN Erick Tohir dalam kunjungannya meminta agar Jasa Marga dan PT JBT memastikan kembali untuk pemilihan tanaman yang akan digunakan dalam program penghijauan di Jalan Tol Bali Mandara dapat hidup sesuai dengan kondisi lingkungan di jalan tol itu sendiri.
“Pastikan juga jenis tanaman yang dipilih tidak membahayakan pengguna jalan karena keselamatan mereka tetap yang utama. Untuk penyiraman taman juga bisa memanfaatkan teknologi. Selain melakukan penghijauan, seluruh gerbang tol agar dilakukan perapian,” ujar Erick.
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dalam pemaparannya menyampaikan bahwa dukungan Jasa Marga dalam penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 juga selaras dengan komitmen untuk mewujudkan jalan tol berkelanjutan. Hal ini karena sebagian besar program beautifikasi yang dilakukan oleh PT JBT merupakan penanaman sejumlah pohon dan tanaman yang sejalan dengan fokus implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Jasa Marga yang berbasis pada Sustainability Development Goals.
“Hal ini sebagai wujud nyata untuk mengurangi dampak lingkungan dari adanya pembangunan dan pengoperasian jalan tol, seperti mengurangi pencemaran udara, menyerap kebisingan hingga pemecah angin untuk mengurangi efek hempasan angin pada pengendara. Jadi, tidak hanya untuk estetika semata, tapi memiliki manfaat juga untuk keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan” ujar Subakti.
Baca juga: Pernyataan Boy Thohir dan Deklarasi Perang Kelas, Oligarki Melawan Rakyat Jelata
Direktur PT JBT I Ketut Adiputra Karang mengatakan bahwa dalam pengerjaan beautifikasi Jalan Tol Bali Mandara selain melakukan penanaman mangrove di sekitar Interchange Ngurah Rai, PT JBT juga akan melakukan penghijauan dengan membuat taman di area gerbang tol (GT) dan menanam tanaman hias di median jalan, di semua GT dan akses keluar masuk yang ada di Jalan Tol Bali-Mandara.
“Penyelesaian seluruh program beautifikasi Jalan Tol Bali Mandara yang semula ditargetkan selesai pada Agustus 2022, menjadi maju di Juni 2022. Saat ini beberapa tahapan awal pekerjaan seperti penanaman Blue Grass dan Jepun Bali telah dilakukan di Akses Benoa serta pembuatan awal taman di Gerbang Tol (GT) Benoa dan di GT Nusa Dua. Nantinya, dalam pembuatan taman di gerbang tol, tanamannya pun beragam mulai dari Jepun Bali, Palm Kuning, Bakung Laut, Bougenvile hingga Naupaka,” tambahnya.
Baca juga: Politik Jahat Boy Thahir, Menjegal Anies dan Ganjar
Adi menambahkan, PT JBT juga telah mempersiapkan beberapa karya seni patung dengan bentuk patung penari Bali di Akses Ngurah Rai dan Akses Nusa Dua. Selain itu, kami juga akan fokus untuk pekerjaan pemeliharaan fasilitas dan konstruksi jalan tol seperti pengecatan ulang railing, concrete barrier, tiang pancang.
"Kami juga terus melakukan pekerjaan pemeliharaan periodik seperti scrapping, filling, overlay (SFO), expansion joint dan rekonstruksi perkerasan jalan tol sehingga semakin meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan,” tutup Adi.agus
Editor : Redaksi