SURABAYA (Realita) - Persentase penduduk miskin di Jawa Timur pada September 2021 sebesar 10,59 persen, turun 0,81 persen pain terhadap Maret 2021, juga turun 0,87 persen pain terhadap September 2020.
Baca juga: Entaskan Kemiskinan, Toriqoh Siddiqiyyah Bangun RSKILHS di Ponorogo
"Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada September 2021 sebesar 4,259 juta orang, menurun 0,313 juta orang terhadap Maret 2021, dan menurun 0,326 juta orang terhadap Maret 2020," terang Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Povinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan, Senin (17/1/2022).
Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2021 sebesar 8,38 persen, turun menjadi 7,99 persen pada September 2021. Sementara persentase penduduk miskin pedesaan pada Maret 2021 sebesar 15,05 persen, turun menjadi 13,79 persen pada September 2021.
Baca juga: Kata Gubernur NTT, Orang Miskin Bisa Dilihat dari Banyaknya Makan Nasi
Dibanding Maret 2021, jumlah penduduk miskin September 2021 perkotaan turun sebanyak 71,3 ribu orang (dari 1,840 juta orang pada Maret 2021 menjadi 1,768 juta orang pada September 2021).
Sementara itu pada periode yang sama jumlah penduduk miskin pedesaan turun sebanyak 241,8 ribu orang (dari 2,732 juta orang pada Maret 2021 menjadi 2,490 juta orang pada September 2021).
Baca juga: 10,35 Persen Penduduk Jawa Timur Miskin
Garis Kemiskinan pada September 2021 tercatat sebesar Rp445.139,-/kapita/ bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp336.315,- (75,55 persen), dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp108.825,- (24,45 persen).
Pada September 2021, secara rata-rata rumah tangga miskin di Jawa Timur memiliki 4,14 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp1.842.875,-/rumah tangga miskin/bulan. gan
Editor : Redaksi