PONOROGO (Realita)- Aksi pembongkaran rumah akibat kasus perselingkuhan terjadi lagi di Kabupaten Ponorogo. Usai terjadi di Dusun Kalipucang Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo pada, Kamis (03/02/2022) lalu. Kini kasus serupa terjadi di RT 2 RW 2 Dusun Wetan Desa Karanglo Lor Kecamatan Sukorejo, Rabu (16/02/2022).
Rumah milik pasangan suami istri (Pasutri) Nur Rohani (35) dan Sunarti (35) ini dibongkar oleh pemiliknya, usai rumah tangga keduanya kandas. Rumah berukuran 6 x 12 meter itu, tampak dipreteli kusen dan gentingnya oleh sejumlah pekerja suruhan Sunarti yang kini bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan.
Baca juga: Cerai gegara Masalah Ekonomi, Pria di Tangerang Gantung Diri di Gawang
Ayah Sunarti, Sukadi (53) mengaku, aksi pembongkaran rumah oleh anaknya itu, lantaran sang suami Nur Rohani telah menjatuhkan talak cerai. Diduga hal ini dipicu sang suami telah berselingkuh. Merasa kecewa dan dikhianati, Sunarti yang bekerja di Taiwan selama 2,5 tahun itu pun meminta rumah yang baru dibangun setahun lalu, dengan biaya mencapai 100 juta lebih untuk dibongkar.
"Karena anak saya ditalak. Kelihatanya dia (Nur Rohani ) punya lagi. Anak saya yanb minta untuk dibongkar. Karena yang bangun anak saya, dan tanahnya ini punya dia," ujar warga Desa Plosojenar Kecamatan Kauman ini.
Baca juga: Haji Masiarah Amin Bersama Warga Perbaiki Jembatan Penghubung Antar Desa
Sukadi menambahkan, usai dibongkar seluruh matrial bangunan akan dibawa ke rumahnya di Desa Plosojenar. Pun dengan tanah urug bekas bongkaran juga akan dibawa ke tanah kelahiran Sunarti tersebut.
Sementara itu, Kepala Desa Karanglo Lor Kecamatan Sukorejo Samuri mengatakan, pihak desa sebelumnya telah berupaya melakukan mediasi ke dua belah pihak hingga 5 kali, dalam kurun waktu November 2021 hingga Februari 2022. Namun tidak menemui titik temu. Lantaran keduanya tetap sepakat untuk membongkar rumah tersebut.
Baca juga: Terbukti Selingkuh, Dua Anggota Polisi Dihukum 4 Bulan Penjara
" Sudah 5 kali kita lakukan mediasi, tapi tidak menemui titik temu. Mereka tetap sepakat untuk membongkar rumah. Padahal kita minta untuk diberikan saja ke anaknya yang masih SD," pungkasnya. znl
Editor : Redaksi