SUMENEP (Realita)- Program Bantuan Sembako mulai disalurkan oleh Kementerian Sosial melalui PT. Pos Indonesia. Untuk di Sumenep, penyaluran bantuan tersebut sudah dilakukan sejak Senin (21/2/2022) kemarin.
Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan, kantor Pos Sumenep sudah menyiapkan beberapa rencana. Salah satunya dengan menambah titik penyaluran, seperti di balai desa ataupun kantor kecamatan, yang sudah ditentukan dan disepakati oleh aparat desa dan juga kecamatan.
Baca juga: Rawan Jadi Ajang Kampanye Caleg, Bawaslu Ponorogo Pelototi Penyaluran Bansos
"Untuk meminimalisir terjadinya kerumunan, upaya kami menyebar titik pembayaran sehingga tidak terfokus di kantor Pos,” ujar Kepala Cabang PT. Pos Sumenep, Rendi Novian, Kamis (24/2/2022).
Selain memperbanyak titik pembayaran, menurut Rendi pihaknya juga akan membuat jadwal. Sehingga keluarga penerima manfaat (KPM) tidak datang bersamaan ke titik pembayaran yang telah ditentukan.
“Seperti di balai desa, di mana setiap desa, kan, ada RT/RW-nya. Nah, kami akan atur jadwal kedatangan KPM. Misalnya dari jam 8 yang datang RT 1, jam 10 RT 2, dan seterusnya. Sehingga kerumunan itu bisa dihindari,” katanya, menjelaskan.
Baca juga: Terdakwa Dugaan Korupsi Kantor Pos Madiun Dituntut 6 Tahun Penjara
Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial Sumenep, Mohammad Saidi meminta agar ke depan penyaluran program Sembako secara tunai tidak dilakukan di satu titik di kantor Pos saja.
Sebab di Kabupaten Sumenep ini di tiap-tiap kecamatan hanya ada satu kantor Pos. Sehingga hal itu berpotensi menimbulkan kerumunan. Lebih-lebih saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Saya berharap kepada PT. Pos agar membuka posko penerimaan program bantuan sosial itu di setiap desa, serta mengatur jadwal sehingga penerima atau keluarga penerima manfaat (KPM) tidak sampai berkerumun,” kata Saidi.
Baca juga: Berdalih Uang Administrasi, Uang Bansos di Kabupaten Tangerang Diduga Dipotong
Selain soal potensi terjadinya kerumunan jika penyaluran program Sembako itu dilakukan di satu titik kantor Pos, menurut dia yang juga jadi pertimbangan kenapa PT. Pos perlu membuka posko di tiap desa ialah jarak tempuh KPM.
“Kasihan penerima manfaat kalau harus menempuh jarak jauh untuk menerima bantuan. Kalau PT. Pos buka posko di setiap balai desa, itu pasti jarak tempuh penerima manfaat akan lebih dekat,” tambah Saidi.haz
Editor : Redaksi