Polemik Logo Madiun Kota Pendekar, Masyarakat Dibolehkan Beri Masukan

realita.co
Kepala Disbudparpora Kota Madiun, Agus Purwowidagdo.

MADIUN (Realita) - Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan Dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Madiun mempersilahkan masyarakat untuk memberikan saran dan masukkan terkait logo city branding Madiun Kota Pendekar. Ini setelah logo yang dilauncing bersamaan dengan baju dan logo hari jadi ke 103 di Ngrowo Bening Jumat (30/4/2021), menuai banyak kritikan pedas dari para netizen. 

Kepala Disbudparpora Kota Madiun, Agus Purwowidagdo (AP) dihubungi Realita.co melalui sambungan telephone mengatakan, logo yang menggambarkan seorang pendekar dengan gerakan interval jurus lima IPSI tersebut, sudah melalui kajian tim kreatif Disbudparpora maupun tim dari paguyuban pencak silat. Termasuk dengan pengurus IPSI Kota Madiun. 

Baca juga: Logo Madiun Kota Pendekar Dikritik Keras Netizen

"Itu kan sudah dikaji oleh tim kreatif dan tim pencak silat. Akhirnya muncullah gerakan jurus ke lima IPSI itu. Kita itu komunikasinya dengan tim kreatif kita dan tim pencak silat. Termasuk dengan IPSI," katanya, Minggu (2/5/2021).

Jika saat ini dipermasalahkan oleh netizen, pihaknya tidak keberatan untuk mengubah maupun melakukan revisi. Asalkan masyarakat yang mengkritik, bisa memberikan solusi. Agar tidak asal kritik saja. Apalagi, logo tersebut belum dipatenkan melalui Peraturan Walikota maupun Kemenkumham. Sehingga, masih bisa untuk dirubah. 

"Terkait dengan saran masukkan dari masyarakat terkait dengan logo city branding itu, saya berharap masukkan dan sarannya ke kami. Kita welcome. Saran masukkan kami harap yang membangun. Mari kita berdiskusi, Disbudparpora open," ujarnya.

Setelah itu, logo yang diusulkan masyarakat, akan dibawa ke acara Sarasehan Budaya pada akhir Mei mendatang. Dalam acara itu nanti, bakal didiskusikan bersama perwakilan perguruan pencak silat, IPSI, budayawan, dan seniman lokal. 

"Lha nanti hasil dari masukkan-masukkan ini, akan saya bawa ke Sarasehan Budaya. Nanti kita kaji sama-sama. Apakah perlu direfisi, atau nggak. Sehingga, dengan Sarasehan Budaya nanti bisa menghasilkan branding," tuturnya.

Jika dalam acara Sarasehan Budaya nantinya belum disepakati, maka tidak menutup kemungkinan Disbudparpora akan mengadakan sayembara desain logo. Namun jika sepakat, maka akan ditetapkan menjadi Peraturan Walikota dan dipatenkan di Kemenkumham. 

"Dalam Sarasehan Budaya nanti, kita perlu masukkan. Apakah perlu disayembarakan, atau hanya perlu direfisi, atau cukup ini. Kita diskusikan disitu. Jadi tidak menutup kemungkinan nanti bisa direfisi," janjinya. 

Logo city branding Madiun Kota Pendekar yang diluncurkan Jumat (30/4/2021) lalu, menuai kritikan.

Diberitakan sebelumnya, Disbudparpora meluncurkan logo Madiun Kota Pendekar di Ngrowo Bening, Jumat (30/4/2021) malam. Logo itu nantinya akan dipasang pada baju pendekar dan dipakai pada saat hari jadi Kota Madiun ke 103. Pada saat launching, logo itu menggambarkan seorang pendekar dengan gerakan interval jurus lima IPSI yang akan menjadi pelopor perubahan seni budaya pencak silat di Kota Madiun. 

Agar lebih terkenal diberbagai negara dan menjadi contoh pendekar yang santun, amanah, rendah hati, dan saling menghormati sesama perguruan pencak silat lainnya. Sehingga menghadirkan Kota Madiun yang aman, damai, dan sejahtera. Namun sayangnya, malah dibanjiri kritikan dari netizen. paw

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru