JAKARTA (Realita)- Isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis bensin dengan nilai oktan (RON) 92 alias Pertamax, makin memanas. Kabarnya, kenaikan akan diberlakukan per Jumat (1/4/2022).
Rencana kenaikan Pertamax dipicu oleh semakin beratnya beban keuangan perusahaan akibat harus menanggung selisih antara harga pasar dan harga jual Pertamax. Padahal Pertamax bukan produk BBM subsidi . Harga pasar Pertamax pada Maret ini disebut telah mencapai Rp 14.526 per liter. Sementara harga jual Pertamax hingga kini masih ditahan pada Rp 9.000 per liter.
Baca juga: Hadi Prawiro Tjandra, Pengusaha Minyak Goreng Tak ber-SNI Dituntut 5 Bulan Penjara
Sementara harga jual BBM RON 92 di SPBU saat ini bervariasi tergantung para badan usaha, rata-rata di kisaran Rp 12.000 hingga Rp 13.000 per liter untuk non-Pertamina.
Bahkan, bila dibandingkan dengan badan usaha swasta lainnya, harga bensin RON 92 kini rata-rata sudah berada di kisaran Rp 12.000 hingga Rp 13.000 per liter untuk non-Pertamina.
Kenaikan harga BBM nonsubsidi Pertamax ini sangat disayangkan dan menuai kontra dari warganet. Pasalnya, warganet khawatir kenaikan harga Pertamax ini memberikan sinyal bahwa nantinya Pertalite akan menjadi langka.
"Astagaa kaum menengah ini butuh pertamax buat motor jaman sekarang, apa-apa di mudahin semua menyusahkan iya, meringankan gaksulitt," - @n***yaa**p.
Baca juga: Penjualan Minyak Goreng Menurun 11 Persen
"Dikira buat yang bermobil aja kali Yaa Ya emang bukan buat masyarakat miskin, tapi kelompok menengah yang motornya harus make bensin beroktan tinggi juga bakal keberatan ," - @ra***ab**ar.
Banyak juga dari mereka mengeluhkan keberadaan BBM Pertalite yang tampaknya terbatas di beberapa tempat sehingga seringkali kosong. Dikhawatirkan jenis ini akan bernasib sama dengan Premium.
"Ih nyusahin banget, mending pertalite ada terus. Ini mah pertalite sering kosong. Amit-amit ih, ga ngotak sumpah. Kalau pertalite stok nya banyak sih mending yah, di garut pertalite rebutan sama abang” yg jual bensin eceran." - @S*f**ti1.
Baca juga: Gudang Penimbunan BBM Subsidi Bio Solar di Lamongan, Digerebek Polisi
"Jika pertalite langka dgn terpaksa rakyat akan mmakai pertamax, iya kali mau d dorong ? Kejadian sperti ini sdh de javu premium dulu. Premium d hapus dgn alasan "subsidi tdk tepat sasaran". Yg d khawatirkan skarang akankah invlasi akan terjadi ?" - @a**d*ri.
"pasti habis itu pertalite sama solarnya nyusul yah, apa dilangkain? katanya pengen rakyatnya pakai bahan bakar non subsidi, terutama yg mampu. perlahan mulai nurut nih, eh dinaikin. hampir 2x lipat pula.ntar semua balik lagi ke yang subsidi mara-mara, bilang suruh sepedahan ajah," - @r*ip*. beb
Editor : Redaksi