MOSKOW - Rusia mulai melancarkan serangan balasannya terhadap sanksi-sanksi ekonomi dari negara Eropa. Negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu digempur berbagai sanksi ekonomi dari negara-negara Eropa setelah melakukan invasi ke Ukraina.
Kini Putin siap menyerang balik dengan menghentikan pasokan gasnya ke Eropa. Diketahui, selama ini negara-negara Eropa menggantungkan pasokan energinya dari gas yang diimpor Rusia.
Baca Juga: Putin Ancam AS dan Negara Barat Perang Nuklir
Rusia hanya akan memberikan pasokan gasnya apabila negara-negara tersebut membayar gas dengan mata uang rubel.
Dalam laporan penelitian lembaga think tank Bruegel, negara-negara Eropa harus mempersiapkan diri jika Rusia benar-benar menghentikan aliran gasnya. Sederet dampak buruk membayangi negara Eropa bila benar-benar kehilangan pasokan gas dari Rusia. Mulai dari macetnya kegiatan ekonomi hingga orang-orang yang akan kedinginan.
Baca Juga: Mantan Pengawal Putin Ungkap, Bosnya Sangat Takut Mati
"Uni Eropa akan menanggung biaya lebih besar untuk mendapatkan gas dan ada potensi hancurnya kegiatan ekonomi, pasokan listrik yang terganggu dan orang-orang kedinginan," kata peneliti Bruegel dikutip dari CNN.
Gas banyak digunakan untuk bahan bakar berbagai kebutuhan. Mulai dari industri sampai ke yang paling sederhana menyalakan penghangat ruangan di rumah-rumah.
Baca Juga: Rudal Rusia Serang Kota di Ukraina, 17 Warga Sipil Tewas termasuk Anak-Anak
Sekadar informasi, saat ini 40% pasokan gas alam Eropa berasal dari Rusia. Aliran gas itu mengalir ke berbagai negara mulai dari Jerman, Austria, Hungaria, Slovenia dan Slovakia sampai Polandia.
Jika pengiriman gas dari Rusia terhenti. Maka Eropa akan kehilangan sekitar 10%-15% pasokannya, bahkan lebih.ik
Editor : Redaksi