SURABAYA (Realita)- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menggelar sosialisasi dan pendampingan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga) dan Akupresur di Kecamatan Gunung Anyar, Jumat (17/6/2022). Kegiatan ini merupakan implementasi Permenkes No. 9 tahun 2016 tentang upaya pengembangan kesehatan tradisional melalui kelompok asuhan mandiri pemanfaatan Toga dan keterampilan.
Kepala Dinkes Kota Surabaya mengatakan, pemanfaatan Toga pada gangguan kesehatan ringan adalah bisa menjadi ramuan herbal calon pengantin (catin), yakni membantu memelihara kesuburan, meningkatkan produksi ASI. Selanjutnya, ramuan herbal meningkatkan nafsu makan, mengatasi maag, meningkatkan konsentrasi belajar, mengatasi keluhan keputihan, hingga mengurangi nyeri lutut.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Imbau Warga Tertib Adminduk Demi Kelancaran Bantuan Sosial
Sedangkan, Akupresur adalah salah satu jenis perawatan kesehatan yang dilakukan melalui teknik penekanan di permukaan tubuh pada titik-titik akupuntur dengan penggunaan jari atau bagian tubuh lain atau alat bantu yang ujungnya tumpul. Dapat dilakukan sebanyak 30 kali atau dapat diulang beberapa kali sehari.
“Yaitu dengan memanfaatkan Toga dan Akupresur di kalangan masyarakat untuk mengatasi gangguan kesehatan ringan, dengan membentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari 5-10 keluarga binaan dan di koordinasi oleh kader Surabaya Hebat,” kata Nanik.
Nanik menerangkan, untuk melaksanakan asuhan mandiri, telah terdapat SK Walikota Surabaya No. 188.45/271/436.1.2/2022 Tentang Tim Pembina Kelompok Asuhan Mandiri Melalui Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga dan Akupresur. Kegiatan pendampingan yang diberikan berupa penguatan ilmu dan keterampilan bagi kelompok asuhan mandiri.
“Dalam pemanfaatan Toga ini meliputi budidaya, pengolahan, pengemasan agar bernilai jual, pemasaran produk olahan Toga serta pemanfaatan Akupresur,” terang dia.
Tujuan pendampingan pemanfaatan Toga dan Akupresur bagi masyarakat, adalah dapat melakukan tindakan preventif untuk mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Gencarkan Upaya Jemput Bola Perekaman KTP-el Ke Sekolah-Sekolah
“Juga telah ada buku saku tentang pemanfaatan Toga dan Akupresur dari Kemenkes, agar masyarakat dapat mengatasi keluhan ringan secara mandiri,” ungkap dia.
Pada kegiatan pendampingan pemanfaatan Toga dan Akupresur, telah dimulai sejak bulan Mei 2022 di 31 kecamatan se-Kota Surabaya. Ia berharap, masyarakat dalam melakukan pemanfaatan Toga dan akupresur untuk mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri.
“Karenanya kami juga berkolaborasi dengan lintas PD, kecamatan, kelurahan, hingga PKK. Harapannya, Toga ini bisa memperbaiki status gizi keluarga, menambah penghasilan, dan meningkatkan kesehatan lingkungan permukiman,” harap dia.
Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kota Surabaya, Aning Wurustati menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Surabaya yang telah menggelar program pendampingan pemanfaatan Toga dan Akupresur. Sebab, ia mengaku mendapatkan banyak ilmu dan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional, Pemkot bersama PERSI Gelar Surabaya Pahlawan Run 2024
“Terima kasih kepada Pemkot Surabaya, tujuan kegiatan ini tidak hanya untuk menolong diri sendiri tetapi juga keluarga. Jadi yang belum mengetahui bisa mulai paham dan yang sudah paham bisa terus mempraktikkan,” ujar dia.
Tak hanya itu saja, Aning juga ikut memperaktikkan salah satu contoh Akupresur. Menurutnya, hal itu penting dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan atau keluhan ringan secara mandiri.
“Kami berharap pendampingan ini terus dilakukan, dengan adanya kajian ilmu yang sudah disampaikan bisa membuat kami mudah memahami dalam mengatasi gangguan kesehatan ringan,” pungkasnya.sd
Editor : Redaksi