LUMAJANG (Realita)- Upacara penutupan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII secara resmi ditutup oleh Plt Gubernur Jatim, Emil Dardak. Suasana kemeriahaan dan kegembiraan tampak di dalam Stadion Semeru, Kabupaten Lumajang, Minggu (3/7/2022) malam.
Kontingen Kota Batu mengikuti upacara penutupan ini dipimpin oleh Ka Satgas Kontingen Porprov Jatim VII Kota Batu, Sentot Ari Wahyudi
Baca Juga: Kesbangpol Kota Batu dan KPU Gencarkan Sosialisasi Pilkada Kepada Ormas dan Pesantren
Hingga upacara penutupan, Kontingen Kota Batu berhasil meraih 11 medali emas, 20 medali perak dan 11 medali perunggu. Dalam posisi ini, pada klasemen, Kota Batu berada di peringkat 17.
"Alhamdullillah, ini bagian dari perjuangan atlet dan pelatih kita yang luar biasa. Target kita memperoleh 10 emas dan sampai malam ini kita sudah bisa melampaui target dengan 11 medali emas," ujar Sentot.
Lebih lanjut ia mengucapkan syukur karena apa yang telah diprogramkan dan ditargetkan semuanya terpenuhi.
"Yang penting pertama, atlet kita tetap sehat, pelatih semangat dan kita semua di Satgas bisa memberikan pelayanan terbaik," ujarnya.
Selesai Porprov Jatim VII ini, pihaknya tidak bisa berleha-leha, karena gubernur sudah menetapkan Porprov Jatim VIII akan dilaksanakan tahun 2023.
Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati Perubahan Anggaran P-APBD Tahun 2024
Sebab itulah, KONI Kota Batu akan langsung menyusun program anggaran, pemusatan latihan hingga pembibitan untuk Porprov Jatim tahun 2023.
Sekedar diketahui, pada Porprov sebelumnya, yakni Porprov VI tahun 2019, Kota Batu mendapatkan 5 medali emas, 9 medali perak dan 12 medali perunggu.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Kota Batu, Drs Mahfud menyatakan sangat puas dengan performa atlet Kota Batu saat Porprov Jatim VII tahun 2022 ini.
"Hasilnya sangat memuaskan Insya Allah perolehan medali kami naik 100 % atau berlipat 2 kali dibandingkan Porprov VI 2019.
Baca Juga: Program Internet Gratis Pemkot Madiun Masuk Top 5 PKRI Kemenpan-RB
Bahkan beberapa atlet menampilkan kegigihan dan semangat luar biasa sehingga kala hasilnya tidak sesuai ekspetasinya mereka kecewanya juga sangat luar biasa, baik dari atlet nomor terukur ataupun yang berdasar penilaian," ujarnya.
Mahfud mengatakan kalaupun ada atlet yang dapat perak yang selayaknya bisa dapat emas bukan disebabkan karena performanya yang kurang maksimal tetapi karena faktor lain.
"Misal kurang beruntung saja atau lawan yang dapat emas justru yang tidak diperhitungkan," ujar Mahfud.Ton, hms
Editor : Redaksi