JAKARTA (Realita)- Nama Anies Baswedan dalam radar politik 2024 semakin menguat. Bahkan dalam polling RMOLVote yang digelar 13-27 Juni 2022, Anies mendapat 13.708 dukungan dan menempati posisi tiga besar "9 Calon Presiden 2024".
Anies menempati urutan tiga besar di bawah Ketua KPK, Firli Bahuri (13.833 dukungan) dan Ketum Demokrat Agus Harimurthi Yudhoyono (15.605 dukungan).
Baca Juga: Turun Tangan, KPK Usut Dugaan Korupsi Honor Hakim Agung
Bahkan, Gubernur DKI Jakarta ini mengangkangi figur yang kerap berada di 3 besar elektabilitas Capres 2024 hasil survei sejumlah lembaga, ialah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di mana hanya memperoleh 5.946 dukungan atau berada di urutan ketujuh.
Menurut Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie, hasil polling ini memberikan gambaran bahwa kekuataan oligarki pada faktanya dapat dikalahkan dengan dukungan masyarakat terhadap figur antikorupsi.
"Dia (Anies) antioligarki dan antikorupsi, sehingga bisa menarik dukungan dari swing voters yang dahulu mendukung capres 2019," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/7).
Doktor ilmu komunikasi politik jebolan America Global University ini menduga, Anies akan menjadi ancaman berat bagi kelompok oligarki yang kemungkinan besar akan bermain di perhelatan Pilpres 2024.
Baca Juga: Direktur P3S: Pengangkatan 127 ASN di Minut Sudah Prosedural, Jangan Jadikan Komoditas Politik
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Pemerintahan Prabowo Diminta Tak Pakai Jasa Buzzer dan Influencer
"Bisa jadi ancaman bagi pemilih, di Amerika saja terjadi baru-baru ini 1 juta pemilih Partai Demokrat beralih ke GOP Partai Republik. Hal yang sama bisa terjadi di Indonesia," tuturnya.
Maka dari itu, jika Anies benar-benar diusung Partai Nasdem yang sudah mengumumkan namanya sebagai salah satu dari 3 bakal calon presiden (bacapres), perhelatan Pilpres akan lebih bewarna.
"Jadi akan seru jika seandainya Nasdem dan partai lain memasukan namanya," pungkas Jerry.jr
Editor : Redaksi