Pasca Ambruk, Gedung Asrama Haji Rencana Digunakan Multifungsi

LAMOMGAN (Realita) - Menanggapi robohnya gedung asrama haji (02/10/2022) lalu, ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Lamongan, KH. Abdul Rouf, menjelaskan jika gedung yang terletak di jalan Soemargo tersebut sudah lama tidak difungsikan. Bahkan jauh hari sebelumnya pihak Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) telah merekomendasikan agar gedung itu dibongkar lantaran kondisinya yang mengkhawatirkan.

"Gedung IPHI ini sudah lama tidak kepakai terutama masa pandemi. Terakhir digunakan untuk resepsi pernikahan, dan dasarnya rekomendasi dari DPRKP supaya gedung itu dibongkar. Karena hitungannya biaya perbaikan lebih mahal dibandingkan buat baru," kata KH. Abdul Rouf, saat ditemui di pondok pesantren miliknya. Selasa (04/20/2022).

Baca Juga: Resto Terbakar, Pengunjung Tunjungan Plaza Dipaksa Keluar

"Lihat kondisi itu akhirnya kantor di pindah di kantor MUI di lantai 2, dan pintu kita gerbang kita tutup agar tidak ada orang masuk kesana. Karena khawatirnya sewaktu-waktu roboh," terus Abdul Rouf.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Lamongan itu juga menjelaskan jika persoalan itu sebelumnya telah disampaikan kepada Pemprov Jatim hingga ke Kementerian Dalam Negeri, yang bertujuan untuk meminta bantuan anggaran pembangunan.

"Sudah saya sampaikan ke Bu Gubernur melalui surat pada sekitar bulan Februari atau Maret lalu, bahkan sampai ke Mendagri (Menteri Dalam Negeri), dan Pak bupati juga mendorong agar pemprov bisa menberikan bantuan untuk pembangunan gedung IPHI. Kalau gak salah permohonan kami waktu itu nilainya sekitar 6 miliyar lebih," terangnya.

Baca Juga: Angin Kencang, Plafon Lippo Mall Kemang Ambruk

Abdul Rouf menambahkan pasca robohnya gedung, pihaknya telah melakukan sejumlah rapat koordinasi untuk menentukan rencana kedepan pembangunan gedung.

"Setelah roboh kami gelar rapat dadakan bersama pengurus harian, yang intinya surat-surat itu sebagai bukti kalau kita sudah mengantisipasi ambruknya gedung. Alhamdulilah gak ada korban. Kemudian diputuskan audensi bersama pak bupati, serta menindaklanjuti kedepannya gedung IPHI ini mau diapakan," pungkasnya.

Dari hasil pertemuan pengurus IPHI bersama Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, memutuskan 2 opsi, yang pertama yakni gedung IPHI akan dibangun kembali dengan mencari investor dengan tema multifungsi seperti hotel, tempat pertemuan, minimarket, UMKM, kantor IPHI dan majelis taklim perempuan. Sekaligus menata ulang tempat ibadah yang terletak disisi belakang gedung tersebut.

"Rencananya minggu kedepan kita temui investor yang kemarin sudah dihubungi untuk kita tindaklanjuti bentuk perjanjiannya seperti apa, hak kewajiban seperti apa dan kemudian IPHi diuntungkan apa. Nanti kalau memenuhi syarat akan kita lanjuti," pungkasnya.

Gedung yang berdiri di atas lahan sekitar 6000 m2 itu, disebutkan telah berdiri dan diresmikan sejak ahun 1999. Namun selama 23 tahun lamanya, gedung tersebut hanya dilakukan renovasi-renovasi kecil seperti pengecatan dan sejenisnya. Dengan beberapa investor yang ada, diharapkan gedung tersebut dapat kembali dibangun sebagai tempat multifungsi dengan ketinggian bangunan sekitar 9 sampai 12 lantai.def

Editor : Redaksi

Berita Terbaru