Wujudkan Terminal Wisata Masjid Tegal Sari, Pasar Sapi Jetis Ponorogo Dipindah

PONOROGO (Realita)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo berencana akan memindahkan lokasi pasar Sapi (Pahing.red) Jetis, hal ini menyusul adanya kebijakan pembangunan terminal wisata guna mendukung objek wisata religi Masjid Tegalsari. 

Hal ini diakui Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Ia mengatakan, sebagai wisata religi unggulan Bumi Reyog, Masjid Tegalsari yang tiap harinya ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun manca, saat ini memiliki keterbatasan lahan parkir, sehingga tak jarang kendaraan para wisatawan ini hingga meluber ke jalan. 

Baca Juga: 4 Pimpinan Difinitif DPRD Ponorogo Dilantik, Kang Wie: Tancap Gas Bentuk Alkap

" Ini sedang saya konsep dengan Bappeda. Pasar hewan itu akan kami pindah untuk dekat dengan RPH ( Rumah Potong Hewan) Jetis. Sementara lokasi saat ini yang ada di Wonokerto Jetis itu akan kami jadikan Terminal Wisata," ujarnya, Kamis (03/11/2022). 

Sugiri mengaku, bukan tanpa alasan perubahan pasar hewan Jetis menjadi Terminal Wisata ini. Pasalnya, kendaraan wisatawan nantinya dapat diparkir di lokasi itu. Sedangkan untuk menuju Masjid Tegal Sari yang hanya berjarak 1 kilometer, wisatan dapat berjalan kaki melalui jembatan gantung yang tengah direncanakan pembangunannya mulai tahun depan.

Baca Juga: Bentuk AKD DPRD Ponorogo, PAN Merapat Ke PDI-P Bentuk Fraksi Gabungan

"Jadi dari terminal berjalan kaki melalui jembatan gantung Donopuro, sampai ke Tegal Sari sembari menikmati keindahan dan keramahan masyarakat disana, jadi suasana religinya akan terasa banget," akunya.

Cilegon dalam

Lebih jauh, Sugiri mengungkapkan, hal ini untuk mewujudkan Ponorogo sebagai kota wisata budaya dan religi di Jawa Timur. Sehingga penataan infrastruktur penunjang perlu dilakukan guna menarik wisatawan datang berkunjung ke Ponorogo. Sekaligus dalam rangka mencipatakan lapangan kerja dan usaha masyarakat Ponorogo. 

Baca Juga: Resmi Jadi Dewan Ponorogo, Caleg PPP 78 Suara Ini Tak Percaya Bakal Dilantik

" Masjid Tegal Sari ini adalah sumbu peradapan yang menjadi peledak wisata religi. Nanti ada penataan juga di makam Bethoro Katong, Makam Ki Ageng Besari. Ada Gontor , yang dimana pendidikan agama ini bisa kita jadikan wisata. Kita bayangkan di Ponorogo ada Hotel Syariah, pasti para tamu pondok atau para pengantar santri ini bisa menjadi konsumennya. Dan wisata ini bisa bersanding dengan Telaga Ngebel, Monumen Reyog dan Kebudayaan Reyog kita. Tentunya akan berimbas pada peningkatan ekonomi masyarakat dan PAD kita," pungkasnya.adv/znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru