LAMONGAN (Realita) - Meski telah dijelaskan oleh pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) terkait hilangnya uang saldo dalam rekeningnya sebesar 27 juta rupiah, Revynna Anggraeni merasa kurang puas.
Warga Perumahan Demangan Regency, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan/ Kabupaten Lamongan ini kembali menumpahkan uneg-unegnya.
Baca Juga: Pemkab Gandeng BRI Face Off Jantung Kota Ponorogo
"Gak jelas. Alibinya gitu terus. Tiap persoalan muncul pasti jawabannya seperti itu. Mereka (Pihak BRI) punya bukti gak, kok bisa keluarkan statetmen seperti gitu," ujar Dedy, suami sah Revynna Anggraeni, kepada realita.co, Rabu (09/11/2022).
Selain itu menanggapi jawaban yang mengatakan jika nasabah telah menginformasikan data transaksi perbankan (PIN & Password) yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab, pria yang bekerja sebagai ASN di lingkungan Pemkab Lamongan itu menegaskan jika perbuatan itu tidak pernah dilakukan. Bahkan ia menduga kebocoran data user dari internal BRI sendiri.
"Kami nggak pernah berikan data kami kepada siapapun, apalagi PIN. Kalau bukan orang dalam BRI sendiri, siapa lagi yang tahu data user. Ini korbannya kan banyak dan ada di satu bank yang sama. Apakah jangan-jangan ini ada Indikasi orang dalam sendiri yang bermain!," cetusnya.
Di tempat lain, Johan, warga Desa Tambakrigadung, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, juga mengatakan jika jawaban BRI saat ini, sama halnya yang disampaikan kepadanya sekitar 5 bulan yang lalu, saat rekeningnya kebobolan sebesar 78 juta rupiah, yang hingga kini tak ada kejelasan.
Baca Juga: Kredit Kerja Tak Diperpanjang Secara Sepihak, Bank Danamon Digugat Nasabahnya
"Ya seperti itu jawabannya. Sama kayak yang dijelaskan dulu. Kalau kita tanya, pasti jawabnya karena kesalahan pribadi," keluhnya.
Sementara itu, salah satu perwakilan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Hestina, menjelaskan jika jawaban atau standing statement yang sudah disampaikan merupakan pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh corporate communication (perusahaan komunikasi) yang dilegalisasi oleh kantor BRI pusat berdasarkan hasil investigasi yang cermat berdasarkan kasus (case) yang terjadi.
"Kalau case nya sama otomatis jawabannya sama. Maka dari itu kami benar-benar menghimbau nasabah untuk menjaga kerahasiaan data pribadi sekaligus tidak membuka tautan yang bersumber dari pihak yang tidak bertanggung jawab," jelas Hestina.
Baca Juga: Terlilit Utang karena Judi Online, Karyawan Alfamart Bobol Brankas Tokonya Sendiri
Disinggung soal pernyataan yang menduga adanya permainan di internal BRI terkait kebocoran data user, Hestina mengatakan jika saat ini pihaknya masih melakukan investigasi.
"Ini masih dilakukan investigasi ya mas. Jika memang kesalahan sistem maka menjadi tanggung jawab kami. Jadi SS atau hak jawab kami sudah ada semua ya mas. Jadi kami masih melakukan investigasi," tandasnya.
Sebelumnya, pihak BRI juga mengirimkan hak jawab, yang dipublish Realita.co pada 9 November 2022l lalu.def
Editor : Redaksi