Bupati Lebak Paksa Wartawan Berhenti Wawancara, Aktivis: Sombong dan Angkuh

LEBAK (Realita)- Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya kembali membuat sensasi dengan menyetop pertanyaan sejumlah wartawan yanga hendak mempertanyakan tentang penyelesaian sengketa hak dan kepemilikan lahan sejumlah masyaraikat terdampak Bendungan Karian. Pertanyaan para jurnalis tersebut ditujukan ke pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciujung, Ciliman dan Cidurian (BBWSC3).

Aksi Ibu Bupati  tersebut mendapatkan tanggapan keras dari Ketua BP2 Tipikor Aliansi Indonesia, Agus.

Menurutnya, pernyataan Bupati Lebak sangat arogan yang mencoba mendikte para jurnalis yang sedang melakukan tugasnya. Kata Agus, sikap Bupati Lebak itu aneh karena mengatur pertanyaan wartawan dan menyebut yang mewawancarai pihak BBWSC3 terlalu banyak berkicau.

“Apa masalahnya bagi Bupati saat wartawan meminta keterangan, jika ada warga pemilik lahan yang terdampak, bukankah itu kendala yang harus diselesaikan. Bupati bertahun-tahun tutup mata kepada masyarakat yang kena dampak penggusuran, sengketa hak dan kepemilikan lahan, masyarakat sampai mencari keadilannya sendiri,” kata Agus, Rabu (15/2/2023).

Lebih lanjut ia menambahkan, pihaknya menilai bahwa sikap Bupati Lebak yang videonya sempat viral bukan menujukan seorang pemimpin Lebak, melainkan tuan tanah atau feodal yang menganggap tanah di Lebak semua adalah miliknya. Kata Agus, seorang pemimpin tidak boleh bebas mengatur tanpa melibatkan partisipasi masyarakat.

“Semakin terlihat kasar saat diakhir video Bupati Lebak sesumbar bahwa “DI SINI KUASA SAYA”. Hal itu yang seolah-olah melegitimasi dirinya sebagai penguasa Lebak yang sombong dan angkuh,” tutur Agus.

Untuk diketahui, sempat beresar video Bupati Iti Octavia Jayabaya berdurasi 0.52 detik yang membubarkan sesi wawancara wartawan di halaman Pendopo Pemkab setempat, Selasa 14 Februari 2023. Bupati 2 (dua) periode itu diduga tersulut emosi, bermula ketika wartawan melakukan sesi wawancara door stop.

Dimana sejumlah wartawan di dalam video tersebut tengah mencecar pertanyaan terhadap pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciujung, Ciliman dan Cidurian (BBWSC3) terkait masih adanya persoalan sengketa lahan pada pembebasan lahan Waduk Karian. Terlihat, pada saat wawancara berlangsung, dua orang pihak BBWSC3 awalnya didampingi Asisten daerah (Asda) 1, Alkadri. Kemudian, di tengah sesi wawancara Bupati Iti datang menghampiri sesi wawancara.

“Udah-udah, wawancara yang bermaknanya aja, kan udah diberi kesempatan. Sekarang ini jangan terlalu banyak berkicau lah temen-teman ini. Jurnalis itu gunannya memfasilitasi keberlangsungan pembangunan ini,” ujar Iti yang saat itu bediri di belakang Asda 1 dan 2 orang dari pihak BBWSC3.

“Kan saya bilang, Jadi jurnalis juga harus mengadvokasi, bukan mencecar. Tanya aja progresnya seperti apa, kendalanya seperti apa? Nah kendala yang sedang dihadapi itu, temen-teman harus bisa memfasilitasi. Tapi tujuannya untuk kepentingan masyarakat. Ini proyek strategis nasional loh, jangan sampai masyarakat Lebak sendiri menghambat pembangunan itu, ” tutur Iti dalam video tersebut.

Selanjutnya, Bupati Iti Octavia Jayabaya yang kerap membuat sensasi tersebut pun meninggalkan kerumunan sesi wawancara. Dia juga meminta pihak BBWSC3 untuk segera pulang dan meninggalkan para jurnalis yang akan bertanya.

“Udah pak udah lanjut kerja, jangan banyak oceh. Udah pulang pak, pulang. Ini kuasa saya di sini,” tutup Iti.fauzi

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Kantor Nasdem Disita KPK

SUMUT– Kantor DPC Partai Nasdem yang beralamat di Kelurahan Kartini, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, Sumut, akhirnya disita Komisi …