Sosialisasi Kampung Demokrasi Lebak Banten, Ciptakan Pemilu yang Jurdil

LEBAK (Realita) - KPU Lebak melangsungkan acara sosialisasi dan pendidikan politik (pemilu) dengan pembicara Titi Anggraini, anggota dewan pembina perkumpulan untuk pemilu dan demokrasi (Perludem)Minggu, (27/11/2022).

Diterangkan Titi, hadirnya di Kampung Demokrasi ini untuk mengulas mengenai Pemilu 2024, terhitung bagaimana merealisasikan praktek pemilu yang adil dan jujur dan demokratis.

Baca Juga: Lantik 921 PPS Pemilu 2024, Bupati Ponorogo: Kawal Serius Demokrasi

"Saya diundang datang untuk berbicara di Kampung Demokrasi ini di depan beberapa tokoh warga, tokoh agama, terhitung beberapa masyarakat disekitaran perkampungan untuk mengulas mengenai pemilu 2024. Dan sudah pasti bagaimana merealisasikan praktek pemilu yang jurdil dan demokratis," terangnya.

"Saya mengulas satu diantaranya mengenai bagaimana arti demokrasi untuk Indonesia dan teror politik uang yang perlu kita jauhi supaya demokrasi dapat berjalan seperti mestinya," tutur Titi, yang juga jadi pengajar di Fakultas Hukum Kampus Indonesia (UI) ini.

Baca Juga: KPU Kabupaten Malang Gandeng Media Massa Sosialisasi Tahapan Pemilu 2024

Titi mengharapkan, dengan sosialisasi pendidikan pemilu ini, masyarakat tempatkan pemilu untuk memperjuangkan aspirasi mereka. Karena lewat pemilu tiap orang dipandang sama dengan nilai suaranya, hingga bagaimana lewat suara mereka dapat diperjuangkan program dan beragam skedul pemerintah yang berperan positif ke masyarakat.

Di samping itu, pemilu harus juga anti politik uang supaya kemurnian suara pemilih terbangun dan suara rakyat benar-benar diwujudkan sama sesuai kehendak rakyat, bukan kehendak uang. Selanjutnya rakyat bisa sama-sama menghargai opsi hingga tidak ada pemecahan sesama pemilih atau masyarakat.

Baca Juga: KPU Depok Mulai Verifikasi Faktual Kepengurusan 9 Parpol

"Saya sampaikan jika pemilu ialah proses reguler yang tiap lima tahun akan terus ada, maka dari itu janganlah sampai dipertaruhkan dengan pecah belah antara masyarakat cuma karena opsi berlainan, karena belajar dari pemilu 2019, _elit_ nya saja dapat bersatu. Karena itu janganlah sampai masyarakatnya justru cerai berai," terang Titi.Fauzi

Editor : Redaksi

Berita Terbaru