Viral Balita Stunting di Ponorogo Dikasih Susu Kental Manis, Ini Faktanya!

PONOROGO (Realita)- Kabupaten Ponorogo viral di Media Sosial (Medsos), ini setelah salah satu pakar nutrisi nasional dr Tan Shot Yen dalam akun Instagramnya @drtanshotyen, mengapload postingan  IG Storynya, yang memuat adanya balita stunting di Kabupaten Ponorogo diberi susu kental manis. 

Dalam postingan tangkapan layar Direct Massage (DM) IG Tan Shoet Yen itu, diketahui balita penyandang stunting itu berasal dari Desa Bajang Kecamatan Mlarak. Dimana oleh Kader Posyandu desa ibu balita itu diberikan 4 kaleng susu kental manis coklat dan putih, biskuit berkrim, dan telur. DM IG ini sendiri dikirimkan salah satu tetangga ibu yang balita menyandang status stunting. 

Baca Juga: Wujudkan Zero Stunting 2024, TP-PKK Ponorogo Datangi Desa

Tak tanggung-tanggung, usai menerima laporan warga Ponorogo itu, praktisi stunting Indinesia ini hingga menandai akun Presiden Jokowi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan Kemenkes RI. 

Sementara itu, dari penelusuran redaksi Realita.co dilapangan, ternyata tidak seperti yang disampaikan pelapor dalam IG Tan Shoet Yen itu. 

Kepala Desa Bajang Kecamatan Mlarak Sri Nuryati mengatakan, kasus ini berawal pada Desember 2022, ketika Kader Posyandu Desa melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan terhadap 100 balita di desa ini, dimana dari pengukuran itu pihaknya menemukan adanya 18 balita yang berat badanya tidak mengalami peningkatan atau tetap. 

Untuk membantu penambahan berat badan belasan balita berusia 1,5 tahun hingga 5 tahun itu, pihaknya memberikan bantuan stimulan makanan tambahan berupa 4 kaleng susu kental manis, telur, dan biskuit. 

Baca Juga: Angka Stunting di Surabaya Terus Menurun: Tersisa 255 Anak dan 47 Kelurahan Sudah Nol Kasus

" Susu ini boleh diminum ibunya, boleh untuk bahan makanan tambahan diberikan anaknya. Artinya untuk campuran puding atau bubur kacang hijau dengan takaran yang pas. Sudah kita sosilisasikan begitu. Jadi tidak benar kalau diminumkan langsung ke anaknya. Karena kami percaya orang tua ini mampu membelikan susu untuk anaknya," ujarnya, Rabu (08/03/2023). 

Siti menjelaskan, bantuan tambahan makanan ini dibiayai oleh APBDes 2022. Dimana bantuan ini diberikan setahun sekali berdasarkan permintaan kader Posyandu desa. 

" Setahun hanya sekali. Akhir tahun. Kader Posyandu kita meminta untuk dianggarkan tambahan makanan untuk menanggulangi stunting, dan kita setujui," jelasnya. 

Baca Juga: 3 Tahun Kasus Stunting Turun Signifikan, Dinkes Surabaya Ungkap Pola Pencegahan dan Penanganannya

Sementara itu, Kepala Puskesmas Mlarak Mukhlas Hamidi menjelaskan 18 anak penerima bantuan peningkatan makanan tambahan bayi dan balita itu diketahui  terindikasi stunting. Pihaknya masih melakukan pendalaman apakah 100 anak yang melakukan pengukuran berat badan itu juga menerima bantuan serupa. 

Tangkapan layar IG dr Tan Shoet Yen yang memuat balita stunting di Ponorogo diberikan susu kental manis.Tangkapan layar IG dr Tan Shoet Yen yang memuat balita stunting di Ponorogo diberikan susu kental manis.

" Informasinya 18. Terindikasi stunting. Itu desa yang ngasih bukan Puskesmas.  Saat ini pihak Puskesmas sedang melakukan pendalaman ini dengan pihak terkait," pungkasnya. znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Disrempet Kereta, Pelajar SMK Meninggal

OKU- Seorang pelajar Kelas XI jurusan pemasaran SMKN 1 OKU tewas terserempet Kereta Api jenis Babaranjang dan Kereta Api Ekspres di Jalur Hulu – Hilir …