Komisi C DPRD Surabaya Minta Dishub Lakukan Rekayasa Lalin Saat Libur Lebaran, Ini Alasannya

SURABAYA (Realita) - Komisi C DPRD Kota Surabaya menyarankan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya untuk membuat rencana rekayasa lalu lintas (Lalin) saat memasuki libur lebaran.

Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Sukadar. SH mengatajan ketika libur lebaran objek wisata akan ramai oleh wisatawan. 

Baca Juga: Lewat Pameran Lomba Inovboyo 2024, Pemkot Perkuat Ekosistem Inovasi Pelayanan Publik di Surabaya

“Mulai sekarang H-14 Dishub Surabaya sudah harus membuat rekayasa lalin guna antisipasi kepadatan arus lalu lintas, terutama akses yang menuju ke tempat destinasi wisata,” ujar Sukadar di Surabaya, Kamis (06/04/2023).

Ia menjelaskan, pertama yang harus dipersiapkan Dishub adalah antisipasi membludaknya masyarakat ke tempat-tempat wisata. Membludak nya wisatawan tentu tidak lepas dari akses jalan. 

Jadi kami minta Dishub Surabaya untuk bisa minimal memberikan ruang kepada pengguna jalan yang lain ketika terjadi keramaian di tempat wisata. 

“Artinya, jangan sampai badan jalan dipakai untuk parkir kendaraan sehingga membuat macet jalan,” terang Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini.

Kedua, kata Sukadar, Dishub Surabaya untuk mengatur ruas jalan mana saja yang akan digunakan sebagai tambahan lahan parkir sementara, untuk mengantisipasi kekurangan parkir di objek-objek wisata.

Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Kebut Perbaikan Saluran Air di Perkampungan Surabaya

“Banyak destinasi wisata di Surabaya yang akan ramai saat libur lebaran, untuk itu Dishub Surabaya harus bisa mengatur lalu lintas di tempat wisata yang dipadati pengunjung,” terang Sukadar yang biasa disapa Cak Yo ini.

Lebih lanjut Sukadar menerangkan, selain pengaturan lalu linta japan akses ke tempat wisata, Pemkot Surabaya juga harus melakukan pendekatan kepada pengelola objek wisata. Dimana pengelola wajib melakukan koreksi atas fasilitas didalamnya yang akan dijual kepada pengunjung.

Dalam hal ini, kata Cak Yo, alat-alat dan fasilitas wisata yang sudah usang jangan digunakan lagi. Jadi Pemkot Surabaya harus menegur pengelola wisata untuk melakukan peremajaan, mengganti kelengkapan fasilitas yang ada di dalam tempat wisata.

“Kita tidak ingin terulang lagi kejadian lebaran tahun lalu, dimana seluncur air di Kenjeran Park roboh. Untuk itu ini perlu peneguran kepada pengelola wisata sebelum musim libur lebaran tiba,” tutur Sukadar.

Baca Juga: Wali Kota Eri Tegaskan Larangan Study Tour SD dan SMP ke Luar Surabaya

Dirinya kembali menambahkan, saat liburan lebaran tentu tidak hanya pengunjung warga Kota Surabaya saja, bahkan ada wisatawan yang dari luar Surabaya.

Oleh karena itu, jelas Sukadar, ketika terjadi lonjakan pengunjung di tempat wisata, Dishub benar-benar bisa melakukan rekayasa lalin. 

“Memang dibutuhkan keahlian untuk mendeteksi dini rawan kemacetan di objek wisata saat libur lebaran, dan ini tugas Dishub Surabaya,” pungkasnya. 

Editor : Arif Ardliyanto

Berita Terbaru

Wartawan Senior Salim Said Wafat

JAKARTA - Kabar duka datang dari dunia pers dan perfilman Indonesia. Wartawan senior dan tokoh perfilman Indonesia Salim Said meninggal dunia. Dilansir …