MOJOKERTO- Aura Enjelie alias Rara, 13, warga Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto yang sempat dikabarkan hilang sejak 15 Mei 2023 lalu akhirnya ditemukan tewas mengenaskan, Senin (12/6) malam. Jasad Gadis SMP ini ditemukan membusuk terbungkus karung berwarna putih di dalam parit dekat rel kereta api Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Temuan jasad korban terungkap setelah petugas Satreskrim Polres Mojokerto Kota berhasil meringkus dua remaja yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan korban. Dalam pengungkapannya, petugas berhasil meringkus dua pelaku di rumahnya di Kecamatan Kemlagi, Senin sore pukul 16.00. Masing-masing adalah Abid Adlu (15) dan Mochammad Adi (19) yang ditangkap berdasarkan penelusuran riwayat aktivitas korban selama sebulan terakhir.
Sebelumnya, Rara dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak hari Senin tanggal 15 Mei lalu. Berdasarkan keterangan keluarga, saat itu korban sempat berpamitan hendak pergi ke pasar malam menggunakan motor Honda Beat nopol S 2855 TL. Akan tetapi, sekitar pukul 19.12, ibu korban sempat menghubungi korban via chat Whatsapp (WA). Mengabarkan jika ada tugas dari guru sekolah yang harus dikerjakan.
Hanya saja, pesan tersebut ternyata sudah tak ada respon, termasuk jaringan telepon seluler yang sudah tidak aktif. Kedua orang tuanya sempat mencari keberadaan Rara, termasuk bertanya ke teman dekatnya D yang sempat diakui Rara pergi bersama malam itu. Akan tetapi, hasilnya nihil.
Motif sementara AA bocah kelas IX E di salah satu SMP Kemlagi ini menyimpan dendam yang begitu mendalam ke teman sekelasnya AE. Dia jengkel ke bendahara kelas itu lantaran kerap ditagih tunggakan iuran kas kelas. Merasa tidak terima ketika dibangunkan di kelas dan ditagih iuran kas kelas selama 2 bulan yang nilainya seminggu Rp 5 ribu, jadi ada tunggakan Rp 40 ribu. Ditambah keinginan AA untuk kembali berpacaran ditolak oleh AE, bahkan beredar di sosial media kalau pelaku AA mengajak AE berhubungan badan namun ditolak oleh AE. Dia pun nekat membunuh mantan pacarnya itu lalu membuangnya ke parit dekat rel kereta api.
Sebelum mengeksekusi, AA mengajak gadis itu ke pasar malam dan meminta agar dia dijemput di rumahnya yang hanya berjarak 200 meter. Saat AE tiba, tersangka seketika mengeksekusinya dengan membekap korban hingga tewas. Pembunuhan itu dilakukan di pekarangan belakang rumahnya. Hasil autopsi dari Polda Jawa Timur, yang bersangkutan kekurangan oksigen. Dari pengakuan tersangka, ia mencekik korban sampai kehabisan nafas.
Setelah melihat AE tak bernyawa, jasad korban tak lantas dibuang begitu saja. Jenazah itu dibawa ke rumah temannya berinisial MA di kawasan Mojowatesrejo, Kemlagi. Jaraknya mencapai 4 kilometer dari lokasi pembunuhan.
Setiba di rumah karibnya itu, AA kembali memastikan kematian korban. Leher AE kembali dicekik. MA yang menyaksikan, mengaku tergugah birahinya, atas keinginan sendiri MA menyetubuhi jasad AE yang telah dingin dan kaku sebanyak dua kali. Setelah itu, kedua pelaku membuang jasad korban dengan membungkus karung berwarna putih di parit di bawah rel KA Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko.
Korban sempat dilaporkan hilang oleh kedua orang tuanya, AU dan Yu. Proses pencarian berlangsung hampir sebulan sampai ditemukan tewas. Terbongkarnya aksi keji tersebut setelah kepolisian mendeteksi keberadaan handphone (HP) korban yang dijual kedua tersangka senilai Rp 1 juta. HP tersebut diperoleh dari salah seorang yang membelinya di sebuah konter di Kemlagi. Polisi melakukan penyelidikan dari HP tersebut dan didapatlah informasi terduga pelaku satu orang.
Usai meringkus AA di rumahnya Senin (12/6) pukul 16.00, polisi lantas mengembangkan kasus ini dan pada Selasa dini hari ditemukan motor korban, yakni Honda Beat warna biru-putih nopol S 2855 TL disembunyikan MA di belakang rumahnya. Dengan kondisi sudah tak utuh. Sejumlah sparepart sudah habis dijual dan jenazah korban juga ditemukan.mk
Baca Juga: Diduga Diperkosa dan Dibunuh, Siswi SMK di Mesuji Ditemukan Tewas di Semak Belukar
Editor : Redaksi