MANIPUR- Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan dua wanita diarak dalam keadaan bugil dengan dikerumuni massa di jalanan setempat. Kedua wanita itu juga dilaporkan dilecehkan secara massal oleh banyak pria dan diperkosa beramai-ramai.
Peristiwa itu disebut terjadi akibat konflik antaretnis yang pecah di wilayah Manipur pada Mei lalu. Video aksi keji warga di Manipur terhadap dua wanita itu dilaporkan direkam pada awal Mei, namun baru menjadi viral di media sosial pada Rabu (19/7/2023) waktu setempat.
Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi pun marah dengan kejadian itu. Ini merupakan komentar publik pertama Modi usai peristiwa konflik antara etnis Meitei dan Kuki yang menewaskan lebih dari 140 orang terjadi di Manipur.
Komentar Modi itu disampaikan saat membuka sesi parlemen pada Kamis (20/7) pagi waktu setempat. Dia menyebut seluruh India ‘merasa dipermalukan’ oleh adanya aksi keji terhadap kaum wanita dan menegaskan tindakan hukum yang tegas akan diambil terhadap para pelaku.
“Saya ingin meyakinkan bangsa ini, tidak ada orang yang bersalah yang akan diampuni,” tegas Modi.
“Tindakan akan diambil sesuai hukum. Apa yang terjadi pada putri-putri Manipur tidak akan pernah bisa dimaafkan. Saat saya berdiri di samping kuil demokrasi ini, hati saya dipenuhi rasa sakit dan amarah,” sambungnya.
Dia mengatakan peristiwa itu memalukan. Menurutnya, serangan terhadap kehormatan wanita tersebut merupakan peristiwa memalukan bagi seluruh bangsa India.
“Insiden Manipur ini memalukan bagi masyarakat berada di mana pun. Itu telah mempermalukan seluruh bangsa ini,” ujar Modi dalam pernyataannya.
Laporan menyebut bahwa dua wanita dalam video viral itu merupakan anggota etnis minoritas Kuki. Keduanya disebut dipaksa melucuti pakaian mereka oleh massa yang sebagian besar anggota etnis mayoritas Meitei di Manipur.
“Jika kalian tidak mencopot pakaian kalian, kami akan membunuh kalian,” demikian teriakan kerumunan orang dalam video viral itu.
Kedua wanita itu disebut diraba-raba di depan umum dan diseret ke sebuah lapangan. Keduanya diduga diduga diperkosa beramai-ramai di lapangan itu.
Tindak kejahatan itu telah dilaporkan ke polisi sejak Mei lalu. Namun, penangkapan tersangka baru dilakukan pada Kamis (20/7) waktu setempat. Ada empat tersangka yang ditangkap, tepat sehari usai video itu viral di media sosial
Editor : Redaksi