Gedung PAUD di Ponorogo Ludes Terbakar, Guru dan Orang Tua Murid Histeris

PONOROGO (Realita)- Kebakaran hebat menghanguskan gedung sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Adelweiss, yang ada di Dusun Bedog Desa Wates Kecamatan Slagung.

Kejadian ini pun sontak membuat guru dan orang tua murid yang hendak mengantar anaknya sekolah menangis histeris, lantaran terkejut satu-satunya PAUD di desa ini telah rata dengan tanah usai diamuk si jago merah. Pun dengan 20 anak-anak PAUD dan TK yang berekolah disini hanya bisa meratapi sekolah yang mereka cintai hangus dan rata dengan tanah. 

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gerak Cepat Bantu Evakuasi Rumah Ambruk di Kapasari

Tak hanya menghanguskan gedung sekolah yang memiliki 20 murid itu saja, dokumen milik siswa dan sejumlah alat pembelajaran tidak bisa diselamatkan dan hangus terbakar. 

Kepala Sekolah PAUD Edelweiss Wates, Erni Didit Rianti mengaku tak percaya, sekolah yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat 2011 lalu itu, kini hangus terbakar. Tak satupun bangunan semi permanen dengan dua kelas berukuran 5 x 8 meter itu tersisa akibat kebakaran tersebut. 

" Habis semua, bahkan administrasi sejak 2012 juga ikut terbakar. Peralatan belajar dan alat peraga juga hangus semua. Gedung ini perjuangan kami sejak 2012, sekarang sudah tidak ada lagi," ujarnya sembari menangis, Rabu (09/08/2023). 

Baca Juga: Transisi PAUD ke SD di Surabaya, Hilangkan Tes Calistung

Erni mengaku, pihaknya terpaksa memulangkan siswa yang pagi tadi berniat masuk sekolah, lantaran sekolahnya telah terbakar. Untuk sementara, pihaknya meliburkan dahulu aktifitas belajar sembari menunggu tempat belajar alternatif tersedia. 

Cilegon dalam

" Karena keadaan belum kondusif anak anak belajar di rumah. Selanjutnya pembelajaran kami alihkan di rumah pak dasar," ungkapnya. 

Baca Juga: Pasca Kebakaran di SDN Dr. Soetomo V, Pemkot Surabaya Alihkan Pembelajaran via Daring

Sementara itu, warga sekitar mengaku, tidak tahu pasti kapan api melalap abis sekolah alam ini. Namun ia menduga kejadian kebakaran terjadi pada malam hari, dimana konsleting listrik disebut menjadi pemicu api. 

" Gak tahu kapan pastinya. Saya bangun api sudah membesar. Sudah hangus semua. Katanya konsleting listrik tadi. Kita gak bisa memadamkan, karena alat yang digunakan seadanya," pungkasnya.znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru