Usai Bacok Andi hingga Tewas, Agus Melarikan Diri ke Cirebon

SEMARANG- Andi Prasetyo (40) alias Andi Gentong, warga Bukit Rejo, Tandang, Tembalang, Semarang, tewas dalam sebuah perkelahian di Jomblang Semarang.

Pembunuhan terjadi berawal  dari perkelahian antara korban dan para tersangka di Jalan Saputan Raya, Jomblang, Candisari, Selasa (9/8/2023) sekira pukul 22.00 WIB. 

"Identitas para tersangka sudah kami kantongi namanya. Ada dua orang, kami harap segera menyerahkan diri," jelas Kapolsek Candisari Polrestabes Semarang Iptu Handri Kristanto di lokasi kejadian, Rabu (9/8/2023) sore.
 
Tersangka yang melaksanakan pengeroyokan terhadap korban sebanyak dua orang. 

Hanya saja yang melakukan pembacokan menggunakan pedang katana sebanyak satu orang.
Barang bukti tersebut ditemukan polisi di lokasi  kejadian bersama satu unit sepeda motor milik korban. 

Antara tersangka dan korban sudah ada dendam. Mereka saling mencari hingga terjadi pengeroyokan tersebut. Korban ketika mencari tersangka ke lokasi kejadian sudah diikuti dari arah belakang.

Seorang tersangka lalu melakukan pembacokan terhadap korban. Korban berusaha lari menyelamatkan diri tetapi tersangka terus mengejar hingga ke lokasi ketiga korban jatuh tersungkur.

"Ada teman korban ingin membantu Kena juga (sabetan senjata tajam)," bebernya.

Ternyata dua kubu yang saling adu jotos tersebut sudah saling tantang.
Akhirnya mereka memilih menyelesaikan perselisihan itu dengan berduel di sepanjang jalan Saputan Raya dan Jalan Saputan Barat.
Ketua RT 4 RW 13 Jomblang, Tukino (42) mengatakan, mendengar keributan di depan rumahnya di Jalan Saputan Barat.
Ia kemudian keluar dari rumah untuk melihat keributan tersebut.

Ketika keluar rumah, mereka yang berkelahi sudah tidak ada.
Ternyata mereka saling kejar tetapi sebelumnya berkelahi di lokasi kedua yang jaraknya sekira lima meter dari lokasi pertama.

"Di lokasi pertama, Saya lihat hanya ada motor milik korban, motor satria sama kulit dahi korban yang terkelupas," bebernya, Rabu (9/8/2023).

Selepas peristiwa, pihaknya melihat rekaman kamera CCTV yang terpasang di tempat kejadian kedua.
Dari rekaman CCTV tampak korban diserang dari arah belakang oleh dua tersangka.

"Korban dibacok dari belakang. Korban lari ke arah selatan," jelasnya.

Korban lari ke arah selatan ke jalan atau menjadi lokasi kejadian ketiga yang berjarak sekira 100 meter dari lokasi kedua.

Teman korban, Wahyu Adi (43) mengatakan, sebelum kejadian sempat nongkrong bersama korban.
Kemudian mereka pulang, hanya saja korban melaju dengan motornya terlebih dahulu.
Setiba di jalan Saputan, Jomblang, mereka kaget melihat korban sudah terkapar di jalan.

"Kita lihat korban jatuh dibacok-bacok. Kalau kita jalan bareng-bareng ga mungkin kaya gini," katanya.
Ia bersama teman lainnya lantas menolong korban dengan cara melawan para tersangka.

Satu tersangka mendekam di penjara usai empat hari melarikan diri.

Agus Setiawan alias Agus Kendang mengakui menganiaya Andi Prasetyo warga Tandang, Tembalang karena ingin membela saudaranya. Dia menyebutkan sebelum kejadian pembacokan itu,  pada Selasa 8 Agustus malam saudara dan temannya mendapat ancaman akan dianiaya oleh korban.

“Saya ditelpon dimintai tolong katanya rumah teman saya dan saudara saya mau diserang sama korban dan teman-temannya. Makanya saya inisiatif mencari korban dulu,” kata Agus, di Mapolrestabes Semarang, Senin (14/8/23).

Dari situlah ada inisiatif darinya untuk membela hingga saat berpapasan dijalan Saputan Barat, Jomblang, Ia bersama satu temannya yang saat ini berstatus buronan langsung menyerang korban dan rekan-rekannya. Agus mengatakan usai kejadian, langsung melarikan diri ke luar kota.

“Setelah saya bacok di belakang mobil angkot itu saya terus lari dan tidak pulang, berpisah dengan teman saya. Hingga saya melarikan diri di Cirebon selama 4 hari,” ujarnya.

Usai dari pelariannya, Agus pun menyadari kesalahannya dan memilih menyerahkan diri ke polisi pada Jumat 11 Agustus pagi.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan menyebut satu tersangka lain kini masih dalam pengejaran oleh pihak kepolisian. Menurutnya ada dugaan motif dendam yang terjadi antara korban dan pelaku, sebelum terjadi aksi penganiayaan berat itu.

Baca Juga: Tak Terima Diejek, Pemuda Ini Bunuh Teman Sendiri

Cilegon dalam

Editor : Redaksi

Berita Terbaru