SOLO - Kisah hidup Wahyu Dian Silviani (34), seorang dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Solo berakhir tragis. Dia dibunuh oleh tukang bangunan yang dipekerjakan untuk merenovasi rumahnya.
Dia dibunuh di rumah temannya yang ditumpanginya sementara, berada tepat di samping rumahnya yang sedang direnovasi.
Baca Juga: Menghilang ke AS tanpa Izin, Ahmad Munasir Beralasan untuk Berobat
Jasad dosen yang sedang sedang dalam proses mendapatkan beasiswa S3 di Inggris itu ditemukan oleh warga pada Kamis (27/8/2023). Tubuhnya tertutup kasur di ruang tengah rumanya, tergeletak dengan darah di mana-mana.
Polisi yang mendapat laporan itu langsung melakukan penyelidikan. Tidak sampai 24 jam, polisi berhasil menangkap pelaku yang merupakan tukang bangunan yang dipekerjakan oleh korban untuk merenovasi rumahnya.
"Penangkapan di rumahnya," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit, Jumat (25/8/2023).
Tragisnya, pembunuhan itu dilakukan karena hal yang sepele. Pada awal pekan lalu, korban merasa kurang puas dengan hasil pekerjaaan pelaku. Dia pun menegur tukang bangunan itu.
Baca Juga: Dikabarkan Hilang di Turki, Dosen UII Ditemukan di AS
Rupanya teguran itu membuat buruh bangunan bernama DF ( 23) itu gelap mata dan merasa dendam. Namun pada saat itu dia masih bisa menahannya. Dia lantas merencanakan untuk membunuh dosen itu.
Aksi itu dilakukan dua hari berikutnya, tepatnya pada Rabu (23/8) malam. Dia mendatangi rumah yang ditumpangi putri seorang guru besar Universitas Mataram (Unram) itu.
"Saya naik pagar depan, naik ke atap. Lalu di belakang itu tandon air, saya masuk dari situ," kata DF saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolsek Gatak, Sukoharjo, Jumat (25/8/2023).
Baca Juga: Dosen UII yang Dikira Hilang Ternyata ke Boston
Dia kemudian membunuh dosen itu dengan pisau yang dibawanya. Meski sempat melawan, dosen wanita itu pada akhirnya tewas.
Tak berhenti di situ, pelaku juga sempat mencuri beberapa barang milik korban, seperti laptop, ponsel dan uang.
Sebenarnya pelaku sudah berusaha menutup jejaknya. Saat melakukan aksi dia mengenakan sarung tangan medis dan buff penutup wajah. Namun rupanya benda-benda itu tidak berguna di depan polisi. Dia tetap bisa tertangkap dalam waktu singkat.ik
Editor : Redaksi