Plesiran ke Swiss dan AS, Johnny Plate Pakai Uang Bakti Kominfo

JAKARTA- Ternyata, selain ke Spanyol, Prancis dan Inggris, eks Menkominfo Johnny G Plate juga pergi ke Swiss dan Amerika Serikat (AS) dengan menggunakan uang Bakti Kominfo dan pemenang proyek BTS. Semua perjalanan tersebut dilakukan pada kurun waktu 2022.

Hal itu terungkap berdasarkan kesaksian yang disampaikan oleh pegawai Bakti Kominfo, Latifah Hanum. Dia bersaksi untuk Johnny Plate dalam lanjutan persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (19/9).

Baca Juga: Irwan Hernawan Ngaku Kenal Anang Achmad Latif sejak SMP

"Perjalanan dinas luar negeri lainnya, ke Swiss dan Amerika," kata Latifah kepada majelis hakim. 

Latifah menjelaskan keberangkatan Plate bersama rombongan sekitar 15 orang tujuannya untuk perjalanan dinas. Latifah dan sekretaris Plate, Happy Endah Palupy, turut mendampingi. Direktur Bakti Kominfo Anang Latif juga ikut dalam rombongan.

"Siapa yang mendanai, Ibu?" tanya hakim.

"Sama seperti yang sebelumnya Yang Mulia," jawab Latifah.

"Dari Bakti?" tanya hakim lagi.

"Iya," jawab Latifah.

Perjalanan ke Swiss, rombongan menghabiskan waktu 1 minggu. Hakim kemudian menanyakan apa saja kegiatan Plate di Swiss.

"Sempat main ski di pegunungan Alpen?" tanya hakim.

"Tidak Yang Mulia," jawab Latifah.

"Emang Gunung Alpen itu di sana ya?" tanya hakim.

"Saya kurang tahu Yang Mulia," jawab Latifah.

"Saya lihat di peta saja, Ibu. Saya belum pernah ke luar negeri hahaha," ungkap hakim.

Berbeda dengan perjalanan dinas ke Spanyol, Prancis, dan Inggris, tidak ada rekanan proyek BTS yang ikut ke Swiss. 

Dalam perjalanan itu, Bakti Kominfo mengeluarkan anggaran hingga Rp 1,5 miliar. Semua itu untuk biaya akomodasi dan makan. Sementara untuk biaya hotel, ditanggung pihak ketiga. Namun, Latifah mengaku tidak tahu siapa pihak ketiga tersebut. 

"Yang itu saya tidak tahu Yang Mulia, karena diselesaikan langsung oleh Dirut," ucap Latifah.

"Langsung oleh Pak Anang?" tanya hakim.

"Betul Yang Mulia," jawab Latifah.

Baca Juga: Berbelit-belit, Hakim Minta Anak Buah Johnny G Plate Dijadikan Tersangka

Adapun biaya hotel yang dibayarkan selama di Swiss mencapai Rp 734 juta. Tak dikonfirmasi lebih jauh oleh hakim tujuan Plate dkk ke Swiss.

Kemudian ada juga perjalanan menuju Amerika Serikat. Dilakukan setelah kunjungan ke Swiss. Rombongannya kurang lebih sama: 15 orang.

"Berapa biaya ke AS, siapa tanggung tiket?" tanya hakim.

"Tiket dan uang harian dari Bakti, Yang Mulia," jawab Latifah.

Latifah menjelaskan, rombongan ke Amerika tujuannya ke Los Angeles (LA) dan San Francisco. Di LA, Plate dkk menyambangi markas Space X dan Boeing. Kurang lebih, rombongan tiga hari di sana, kemudian ke San Francisco.

"Sudah itu saja? tidak mampir ke Kensington?" tanya hakim.

 

"Tidak, Yang Mulia," jawab Latifah.

"Philadelphia? lihat-lihat siapa, orang-orang teler-teler di situ?" tanya hakim.

Baca Juga: Dari Mana Uang Rp 27 Miliar Kasus BTS yang Akan Digunakan untuk Menyuap?

"Di San Francisco banyak Yang Mulia," jawab Latifah.

"Orang teler-teler itu, sakau di situ," kata hakim.

"Di Kensington ada itu orang kayak zombi-zombi itu. Kita mau lihat dampak dari kecanduan narkotika. Saya belum pernah ke situ Bu, saya hanya lihat di Youtube saja. Saya enggak pernah ke luar negeri, saya tahunya dari YouTubelah," lanjut hakim.

Total biaya perjalanan ke AS tersebut menghabiskan dana Rp 1,99 miliar. Adapun, kata Latifah, ada juga uang yang diberikan oleh Irwan Hermawan selaku Komisaris PT Solitech Media Sinergy yang juga mendapatkan proyek BTS. Nilainya mencapai ratusan juta.

"Total untuk Amerika Yang Mulia, Rp 404.600.000," kata Latifah.

Hakim kemudian terpincut dengan dana perjalanan dinas menteri. Sebab dari penjelasan Latifah, dana dikeluarkan oleh BAKTI Kominfo dan pihak rekanan. Padahal, menteri punya dana sendiri untuk perjalanan dinas ke luar negeri.

Menurut seketaris Plate, Happy, dana menteri memang ada sebesar Rp 5 miliar pada 2022. Namun setelah ia berdiskusi dana tersebut tidak digunakan karena terbatas. Hakim mencecar soal tak menggunakan dana tersebut, namun jawaban Happy mentok di 'dana terbatas'.

"Enggak dipake SPPD menteri?" tanya hakim.

"Tidak dipakai," jawab Happy.ran

Editor : Redaksi

Berita Terbaru