JAKARTA- Presiden mengeluhkan rumitnya memimpin selama masa kepemimpinannya. Hal ini disebabkan geografis Indonesia sangat luas dan dikelilingi oleh 17 ribu pulau.
Ia menilai bukan perkara yang mudah untuk menyiapkan listrik, sekolah, puskesmas, rumah sakit, hingga bandara pada seluruh pulau di Indonesia.
Baca Juga: Puti Guntur Soekarno Konsisten Bangun Generasi Milenial Berlandaskan Ideologi Bangsa
“Yang membutuhkan semuanya infrastruktur. Membutuhkan jalan, membutuhkan airport, membutuhkan jembatan, membutuhkan pelabuhan, belum logistiknya. Bensinnya, minyaknya harus sampai sana, berasnya harus sampai sana, garamnya harus sampai sana, bawangnya harus sampai sana, bener?” kata Jokowi saat menghadiri acara konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-alap Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Sabtu (7/10).
“Bapak ibu bisa bayangkan, betapa sangat rumitnya mengelola negara ini,” lanjutnya.
Baca Juga: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Dampingi Presiden Joko Widodo Cek Harga di Pasar Dukuh Kupang
Jokowi menyebut 20 mulai tidak mengekspor beras, ditambah dengan adanya perubahan iklim termasuk cuaca panas dan kemarau yang panjang sehingga produksi beras menurun.
“Problem problem ini kita harus ngerti kenapa ada sebuah kejadian pasti ada masalahnya dan sebagainya,” tutur Jokowi.
Baca Juga: Wali Kota Eri Dampingi Presiden Jokowi Pantau Harga Pangan di Pasar Soponyono
Meskipun dunia tidak dalam kondisi baik, Jokowi menuturkan Indonesia berada dalam posisi normal. Kondisi ini tercermin dari Indonesia bukan termasuk pasien Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund) atau IMF.
“Sekarang ini sudah 96 negara dari kira-kira 260an lebih negara, 96 negara sudah masuk jadi pasiennya IMF, kaya kita tahun 1997-1998 pernah kita menjadi pasiennya IMF. Dan ini patut kita syukuri sekarang kita alhamdulilah masih sehat-sehat saja dan tidak menjadi pasiennya IMF,” jelas Jokowi.ran
Editor : Redaksi